Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2014, Final Klasik di Atas Derita Tuan Rumah dan Juara Bertahan (Kilas Balik-6)

14 Juni 2018   13:47 Diperbarui: 16 September 2019   22:43 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto: www.fifa.com/worldcup)

Sekali lagi ini adalah Piala Dunia dimana tim yang paling terorganisasi, fit, disiplin, dan punya mental dan semangat baja yang akan memenanginya. Jerman punya banyak pemain kelas dunia yang sudah mencapai usia emasnya, tapi mereka bekerja serempak sebagai tim.

Ini Piala Dunia yang tidak dapat menampilkan ambisi pribadi. Dahulu mungkin Diego Maradona begitu mudahnya meliuk dan seolah seorang diri meraih trofi Piala Dunia. Cristiano Ronaldo mecoba hal serupa bersama Portugal, tapi gagal. Lionel Messi pun demikian, tak kan bisa sendiri membawa Argentina Juara Dunia.

Jerman Menemukan El Dorado

Bangsa Eropa harus menanti 84 tahun dalam delapan kali kesempatan untuk menaklukkan benua Amerika. Sang penakluknya bernama Jerman, wakil Eropa yang menemukan El Dorado, kota yang hilang kaya akan emas di tanah Latin.

Jerman pantas menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Jerman memenangi gelar keempat mereka, dengan cara yang berkelas, menumbangkan tiga negara berstatus juara dunia: Perancis, Brasil, dan Argentina.

Mereka bermain stabil dan solid sebagai sebuah tim. Tidak negara lain di Piala Dunia yang memainkan sepak bola serapih, sekreatif, seefektif, dan mematikan seperti yang ditampilkan Bastian Schweinsteiger, cs. Kejayaan Jerman sekaligus kemenangan sepak bola modern.

Apa yang diraih pasukan skuad Loew bukan hasil kerja singkat dan mudah. Mereka memetik hasil kerja keras bertahun-tahun. Tenaga, keringat, darah, dan airmata telah mereka korbankan. Di beberapa turnamen besar sebelumnya, mereka sudah sangat dekat dengan gelar.

Jerman memberikan contoh bagaimana bangkit dari kegagalan demi kegagalan. Mereka tak pernah kehilangan motivasi, terus bekerja keras, untuk memberikan kebanggaan pada negara mereka.  Dan kini mereka sudah menuntaskan penantian indah di Brasil 2014.  Germany Weltmeister.

Malam nanti seraya berkumandang takbir Idul Fitri 1439 H, di belahan benua Eropa, tepatnya di Luzhniki Stadium Moskow, Nesto Pitana dari Argentina akan meniup pluit Kick-Off match antara Rusia melawan Arab Saudi. Yes, Piala Dunia akan dimulai hingga sebulan penuh ke depan. Akankah ada kejutan ? sudah pasti. Akan kah ada juara dunia baru ? menarik ditunggu.

Biarkan kita semua menikmati 64 pertandingan sepak bola kelas dunia, dan tetap, "Jangan Nonton Bola tanpa Kacang Garuda".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun