Mohon tunggu...
Corry LauraJunita
Corry LauraJunita Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Tsundoku-Cat Slave

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Literasi Finansial untuk Pengaturan Keuangan Pribadi

26 Juli 2019   16:16 Diperbarui: 26 Juli 2019   16:20 3371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografik Literasi Finansial Kemendikbud (sumber: kemendikbud)

Selain itu konsep mengenai menyimpan untuk masa depan yang artinya pengenalan mengenai produk keuangan juga bisa berasal dari sini. Tidak sedikit orang tua yang membuat tabungan pendidikan untuk anak tetapi tidak melibatkan anak tersebut dalam prosesnya. Anak diajari menabung di rumah, namun dengan tujuan jika tabungannya cukup dapat digunakan untuk membeli barang apa saja yang diingini. Konsep ini bisa jadi terbawa hingga dewasa bahwa uang yang ada atau yang ditabung dapat digunakan untuk barang yang diinginkan walaupun bukan kebutuhan.

Bagaimana dengan tanggung jawab pemerintah?

Pemerintah jelas telah mengetahui manfaat dari literasi finansial. Hal ini terlihat dari adanya panduan dari Mendikbud diatas, dan juga program dari OJK yang terlihat dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Namun segencar apakah pencerahan mengenai literasi itu dijalankan? Atau jika memang program pendidikan finansial ini telah disiapkan, selain di sekolah, kalangan mana yang menjadi sasarannya? Apakah mereka mengadakan program untuk menjangkau kalangan tertentu, misalnya mahasiswa, kelompok pekerja di sebuah institusi atau untuk pengusaha. Jika benar-benar ada, tentunya akan sangat bagus sekali untuk meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan.

Karena masa sekolah formal telah saya lewati, dan sepertinya saya tidak mendapatkan pendidikan pengelolaan uang yang seharusnya dari rumah, serta belum merasakan manfaat dari program pemerintah, maka saya mengandalkan diri saya saat ini untuk mempelajari dasar pengelolaan keuangan pribadi. Sumber-sumber yang saya gunakan tentu sebagian besar adalah artikel baik dari media maupun tips dari finansial planner yang sudah makin banyak jumlahnya.

Tahap utama untuk mencapai melek finasial (tahap utama yang dipelajari dalam finansial literasi) adalah membuat anggaran, kemampuan untuk melacak pengeluaran, belajar mengenai hutang dan teknik membayar hutang (rasio hutang), dan perencanaan dana tua (dana pensiun)

Beberapa yang menjadi dasar manajemen keuangan yang bisa saya peroleh dari menghimpun banyak bacaan diatas adalah beberapa poin berikut :

1. Membuat Anggaran

Berbagai tips membuat anggaran banyak beredar di internet. Masing-masing perencana keuangan juga memiliki metode masing-masing untuk menentukan anggaran keuangan baik secara pribadi maupun untuk keluarga. Metode yang paling sering saya temukan adalah persentase yaitu membagi pengeluaran dalam berbagai pos, dan memperhitungkan kombinasi berapa persen alokasi dana yang disiapkan. Setiap individu tentu punya kebutuhan yang berbeda-beda. Yang jelas dalam pos ini wajib ada pos untuk Kebutuhan hidup sehari-hari (jelas dong), tabungan, investasi, kewajiban agama, dana darurat, dan dana hari tua.

2. Dana Darurat

Dana darurat ini sebaiknya disiapkan sejak awal dan secermat mungkin. Perhitungannya juga tergantung resiko dan banyaknya tanggungan. Ada yang menyatakan 6x pengeluaran per bulan sudah cukup jika masih singel, namun ada juga yang menetapkan 6 bulan gaji. Tergantung pada nyamannya dan merasa aman di level berapa. Yang jelas, dana darurat ini harus mudah dicairkan dan sebaiknya dibuat dalam instrumen yang tidak beresiko. Penggunaannya tentunya hanya untuk kasus yang benar-benar darurat. Tingkat kedaruratan? Kembali lagi kepada diri masing-masing. Biaya renovasi rumah, bayar pajak, beli motor baru bisa jadi darurat bagi seseorang, namun bagi orang lain, biaya-biaya tersebut tidak harus menggunakan dana darurat karena bisa direncanakan dan dianggarkan tiap bulan

3. Tabungan dan Investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun