Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Film

Tukar Takdir: Antara Luka, Dosa, dan Kesempatan Kedua

13 Oktober 2025   07:20 Diperbarui: 13 Oktober 2025   07:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka berputar dalam lingkaran emosi yang sama: marah, sedih, bersalah, dan bertahan. Film ini mengajarkan satu hal sederhana namun menohok; bahwa hidup bukan soal menukar takdir, melainkan belajar menerimanya dengan utuh.

Sebagai drama eksistensial, Tukar Takdir punya nyawa yang kuat. Ia tidak hanya menggugah, tapi juga meninggalkan gema panjang setelah kredit akhir bergulir. Film ini membuat penonton bertanya: Bagaimana jika yang selamat bukan keberuntungan, melainkan ujian? Dan bagaimana jika kesempatan kedua justru datang untuk menguji seberapa besar kita mencintai hidup yang tersisa?

Film Tukar Takdir adalah karya sinematik yang matang secara visual, emosional, dan filosofis. Ia menantang penonton untuk menyelami batas antara hidup dan rasa bersalah, antara penyesalan dan penerimaan. Film ini bukan tontonan ringan, tetapi perjalanan batin yang membawa kita melihat kembali makna “hidup yang ditukar”.

Sebuah film yang layak diapresiasi karena berhasil menghadirkan tragedi bukan sebagai air mata, tapi sebagai refleksi diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun