Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pindah Karier di Usia 30-an: Kisah dan Pesan dari Seorang Sineas yang Berlabuh di Dunia Jurnalisme

9 Oktober 2025   12:11 Diperbarui: 9 Oktober 2025   12:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papa (kemeja putih-kanan) bersama tim produksi saat proses pengambilan gambar di lokasi syuting film. (Sumber: Dokpri/GA.)

Kadang, kita terlalu takut kehilangan apa yang sudah kita punya, sampai lupa bahwa kemampuan beradaptasi juga adalah bentuk kekuatan. Seperti Papa - yang berani menukar gemerlap ibu kota dengan ketenangan kota kecil, menukar kamera dengan pena, tapi tetap menjadi dirinya yang sejati: seorang pencerita.

Banyak orang di usia 30-an mungkin sedang menghadapi dilema yang sama. Ingin meninggalkan pekerjaan yang tak lagi memberi makna, tapi takut memulai dari awal. Takut kehilangan penghasilan, takut gagal, takut dinilai orang. Padahal, dalam setiap keputusan besar, selalu ada ruang untuk tumbuh.

Dari Papa aku belajar, bahwa karier bukan hanya tentang posisi atau gaji, tapi tentang sejauh mana kita merasa hidup di dalamnya. Ia tidak lagi menjadi sutradara film, tapi hidupnya tetap disutradarai oleh semangat yang sama - semangat untuk bercerita, berbagi, dan memberi arti.

Kini, setiap kali aku mendengar kisah orang yang berani pindah karier di usia 30-an, aku tidak lagi melihatnya sebagai langkah nekat. Tapi sebagai bentuk keberanian yang indah. Karena yang paling penting bukan seberapa cepat kita sampai, melainkan seberapa tulus kita melangkah.

Mungkin suatu saat nanti, ketika usiaku sudah menginjak 30, aku juga akan sampai pada persimpangan itu. Tapi setidaknya kini aku tahu satu hal: memulai dari nol bukan berarti kalah, asalkan hati kita tetap penuh - penuh keyakinan, penuh makna.

Kadang hidup memanggil kita untuk berpindah, bukan karena kita gagal di tempat lama, tapi karena kita sudah tumbuh terlalu besar untuk tetap tinggal di sana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun