Kecemasan tentang masa depan juga seringkali berakar dari perasaan kalah dari orang lain. Kita takut tak mampu bersaing, takut tak bisa sukses seperti mereka. Tapi kalau kita bisa mengalihkan fokus dari pencapaian orang ke perjalanan diri sendiri, hati jadi lebih tenang. Karena tugas kita bukan menjadi seperti orang lain, tapi menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin.
Hidup ini bukan kompetisi. Ini lebih seperti perjalanan panjang, yang setiap orang punya rutenya sendiri-sendiri. Ada yang cepat sampai, ada yang harus memutar lebih jauh. Tapi semua punya waktunya masing-masing. Tidak perlu terburu-buru. Tidak perlu menoleh terlalu sering. Cukup berjalan dengan keyakinan, dan jangan lupa bersyukur di setiap langkah.
Karena pada akhirnya, bukan siapa yang lebih dulu sampai yang paling beruntung. Tapi siapa yang mampu menikmati perjalanannya dengan hati yang penuh syukur, itulah yang benar-benar hidup.
* Catatan kajian virtual bareng KH. Dr. Ali Nurdin, MA.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI