Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sang Motivator dari Dalwa TV: Ketika Keyakinan Mengalahkan Ketidakmungkinan

11 Juli 2025   12:11 Diperbarui: 11 Juli 2025   12:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film pendek Sang Motivator dari Dalwa TV menyuarakan semangat ikhlas dan pantang menyerah bagi para penuntut ilmu. Sumber: Dalwa TV.

Di tengah derasnya arus konten hiburan yang datang dan pergi di layar YouTube, ada satu video yang hadir dengan cara yang berbeda. Tanpa efek dramatis berlebihan, tanpa sensasi viral instan. Film pendek berjudul Sang Motivator dari kanal YouTube Dalwa TV justru menyentuh di sisi yang lebih dalam - ruang batin kita yang sering diliputi ragu dan putus asa.

Film ini bukan sekadar tontonan, melainkan sapaan hangat yang pelan-pelan mengetuk hati: “Apa kabar semangatmu hari ini? Masihkah kamu percaya bahwa kamu bisa?”

Narasi dalam video ini sederhana tapi kuat. Ia menolak mentah-mentah dua kata yang terlalu sering kita ucapkan tanpa sadar: tidak bisa dan tidak mungkin. Dua kata yang seringkali bukan cerminan realitas, tapi hasil dari pikiran yang sudah lebih dulu menyerah sebelum bertarung.

Lewat tokoh utama dalam film pendek ini, Dalwa TV membawa kita masuk ke dalam dunia para penuntut ilmu - khususnya mereka yang mendalami agama. Dunia yang penuh ujian, baik lahir maupun batin. Tapi juga dunia yang penuh cahaya, ketika dilalui dengan niat yang lurus dan keyakinan yang teguh.

Semangat “berusaha pasti bisa” bukan hanya slogan motivasi ala seminar. Dalam video ini, semangat itu digambarkan sebagai napas yang menyertai setiap langkah kecil. Karena seperti berenang, kita hanya akan sampai ke seberang jika terus mengayuh, meski pelan, meski lelah.

Yang membuat film ini berbeda adalah cara ia menempatkan nilai-nilai agama sebagai cahaya, bukan beban. Dalam perjuangan hidup yang penuh liku, ajaran agama menjadi pelita yang menenangkan. Bukan sekadar kumpulan dalil, tapi sumber energi yang membuat seseorang tetap bertahan saat logika manusia berkata, “ini terlalu berat.”

Ketika dunia seolah menggelap, agama memberi cahaya. Bukan cahaya terang yang menyilaukan, tapi cukup untuk melangkah satu langkah ke depan. Dan sering kali, satu langkah itu saja sudah cukup menyelamatkan dari putus asa.

Film yang dibuat khusus dalam rangka Milad ke-51 Ustadz Segaf Baharun, Pengasuh Pondok Pesantren Darulughah Wadda'wah (Dalwa) Pasuruan, Jawa Timur - ini juga menyentil satu hal penting: niat. Ketulusan karena Allah menjadi pondasi yang tidak mudah runtuh. Ia tidak mencari pengakuan, tidak mengharap sorotan. Tapi justru dari situ datang kekuatan sejati.

Dalam dunia yang sering mengukur keberhasilan dari seberapa cepat hasil datang, film ini memberi nafas baru: bahwa keberhasilan sejati terletak pada keberkahan, bukan kecepatan. Bahwa langkah kecil yang diambil dengan ikhlas bisa jadi lebih berharga daripada lompatan besar yang kosong dari makna.

Ada satu bagian reflektif yang sangat kuat dari film ini: ajakan untuk menghapus kata “tidak bisa” dari kamus hidup. Bukan karena kita harus jadi sempurna, tapi karena terlalu sering kita gagal bukan karena tak punya kemampuan - melainkan karena sudah kalah duluan di pikiran sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun