Mohon tunggu...
Umar Dani
Umar Dani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya ingin menyampaikan apa yang sedang dirasakan, semoga bermanfaat dan mohon ma'af bila tidak berkenan http://keritingggg.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

SMS terakhir

27 Desember 2013   10:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

2 tahun yang lalu, kami berduka atas kepergian ibunda dari sahabat kami akibat sakit yang dideritanya sejak lama. Kala itu matahari mulai tenggelam, dan kami sebagai teman pun diundang untuk mengikuti pengajian 40-hari meninggalnya Almh ibunda tercinta sahabat kami tersebut. Hari itu begitu banyak teman-teman yang sempat hadir, tanpa memandang status suku, ras maupun latar belakang agama. Semuanya berkumpul untuk memberi support kepada sahabat kami agar tetap tabah dengan ujian itu dan tersenyum kembali seperti semula. Malam itu sedikit menggelitik hasrat untuk menahan tawa yang terbahak-bahak, ketika salah satu teman kami yang ingin ikutan ke rumah sahabat kami. Yap, namanya Frans Hernando seorang keturunan chinese yang Anti mainstream dan gaul. Begitu dekat frans dengan kami, sehingga frans pun tidak sungkan-sungkan lagi untuk datang langsung untuk pertama kalinya ke pengajian ini dan tentunya dengan banyak pertanyaan seputar kegiatan yang dilakukan malam itu. (Gue maklumi karena memang kita berbeda keyakinan). Begitupun dengan Purba, seorang batak yang berasal dari Kota Metro (Lampung) yang nyasar dan kuliah di Jambi. begitu semangat untuk datang bersama-sama ke pengajian sahabat kami ini. Sebagai anak kost, gue sangat bersyukur waktu itu bisa makan gratis bersama teman kost lainnya. Dan saat pulang pun, kami diberi "Berkat/taker" atau sejenis pemberian tuan rumah dalam bentuk makanan untuk dibawakan pulang. Bahagianya gue waktu itu, setidaknya uang 15 ribu malam itu masih tetap nyaman di dalam kantong. he he.. Beberapa hari kemudian, sahabat kami kembali kuliah seperti sedia kalanya dan sudah terlihat senyumnya. Pada pertengahan tahun 2012, atau sekitar 7 bulan kemudian sahabat kami yang tadinya sudah mulai tersenyum tiba-tiba dirawat di rumah sakit. Kami mengira ini merupakan sakit biasa dan nggak akan lama lagi akan sembuh. Ternyata benar, beberapa minggu setelah itu sahabat kami sembuh dan mulai mengikuti aktivitas perkuliahan seperti biasanya. Saat kuliah di hari kedua pasca keluar dari RS, kami pun berkumpul di kantin kampus untuk makan siang. Saat makan siang itulah sahabat kami ini mengatakan jika ia kembali sakit. kepalanya pusing dan perutnya sedikit terasa mual, dengan cuek kamipun berpikir jika itu hanyalah alasan belaka. Kami berpikir seperti itu bukannya tanpa alasan, sebab sehari sebelumnya dia sudah bisa tertawa terbahak-bahak bersama kami. Setelah hari itu, sahabat kami ini nggak pernah lagi datang ke kampus dan hanya mengabarkan dengan sms yang berisikan "Tolong jenguk aku" (kira-kira isinya begitu). Kamipun masih tetap cuek dengan isi sms itu, kami nggak yakin aja kalo dia benar-benar dirawat lagi. Maklumlah, ego anak muda terkadang suka cuek kayak gini. Namun apa yang kami pikir itu semuanya salah. Sehari setelah sms itu dibaca, salah seorang dari teman gue mendapatkan sms yang kira-kira berisikan "Adit sudah meninggal....". Sontak kabar itu menyebar dengan cepat kepada seluruh teman-teman, dan membuat gue dan seisi kost nggak bisa tidur. Karena memang, sms tersebut diterima sekitar jam 00.00 tengah malam tepat di tanggal 1 Agustus 13. Tuhan sudah berkata lain, orang yang dulu pernah mengundang kami untuk datang ke pengajian Almh. ibunya dan makan-makan gratis, sekarang secara tidak langsung mengundang (kami) seluruh teman dan keluarganya untuk datang menjenguk dia untuk yang terakhir kalinya. Hati kami semua sangat teriris, air mata yang awalnya tidak pernah keluar sekarang mengalir. Isak tangis begitu jelas terdengar dari teman-teman dan sahabat-sahabatnya yang hadir pada siang itu tak terkecuali temen gue Frans. Begitu sulit untuk percaya, kalo salah satu sahabat kami ternyata benar-benar telah tiada. Mungkin sms itu adalah sms terakhir yang kalinya untuk kami semuanya, agar dapat menjenguknya walaupun sebentar. Selamat Jalan Sahabat, semoga mendapatkan tempat yang baik di sana. (Jika tulisan ini membingungkan dan sedikit menyinggung, mohon dimaklumi sajalah ya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun