Mohon tunggu...
Okia Prawasti
Okia Prawasti Mohon Tunggu... Content Writer -

Interested in movies, lifestyle, fashion, popular news and complicated relationship.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Office Romance

23 Oktober 2018   09:54 Diperbarui: 23 Oktober 2018   11:52 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iyeee, sipp." Dan Danu langsung berjalan menuju lift.

I miss him a lot. Danu tuh cocok dijadikan referensi pria-pria hampir sempurna, like he was born to be a leader. Berkharisma, cerdas, sopan, dapat diandalkan-pokoknya sifat-sifat baik lainnya yang hanya dimiliki oleh pria-pria hampir sempurna-you name it, and all those things just go to him.

Aku kenal Danu sejak hari pertamaku menginjakkan kaki di gedung ini, sekitar empat tahun yang lalu. Kami sama-sama mengikuti Management Training Program Batch 7 di perusahaan berbasis E-Commerce ini. Di Hari kedua, aku bertemu dengan Ben, sebenarnya sesama peserta training sudah saling berkenalan sejak hari pertama, namun aku tak pernah bisa lupa saat ia menahan pintu lift ketika melihatku berlari dari pintu masuk.

"Hold the elevator!!!" teriakku sambil berlari dengan stilleto 7 sentimeter.

lalu dia menahan pintu lift hingga aku berhasil masuk bergabung dengan lima orang lainnya di dalam ruang sempit itu.

"Thanks," ucapku singkat dengan nafas yang sedikit tersengal.

Berikutnya kami secara tidak sengaja tergabung dalam satu group saat melakukan Focus Group Discussion, bersama Danu serta dua teman kami yang lain, Tia dan Galih. Lalu malamnya, muncul notifikasi WhatsApp messange di layar smartphoneku dengan display name 'B.O.B', agak alay sih sebenarnya. Setelah mengenalnya beberapa hari, baru aku tau itu inisial nama lengkapnya, Beni Orion Batubara. He's kinda crazy working partner, receh banget selera humornya, serius pas jam kerja tapi malamnya ngebahas hal-hal lucu yang terjadi hari itu di kantor, and just by that, we found that we just match each other.  Dan siapa sangka, he is the one who can light up my day in office, and still.

"Mo," Panggilnya sambil nyelonong masuk ke ruanganku tanpa ketuk pintu terlebih dahulu. "Tolong dong lo review laporan gue dulu, lo kan lebih teliti, udah gue send ke email lo tuh."

"Ben, how many times I should tell you about this privacy thing? Lo ketuk pintu dulu kek sebelum..."

"Eh, Lo hari ini nggak pake pensil alis ya?" Tanyanya memotong perkataanku.

Aku tertegun sebentar, bergerak memundurkan badan saat Ben mencoba memerhatikan alisku lebih dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun