Mohon tunggu...
comodo
comodo Mohon Tunggu... -

sebelum menulis biasanya saya menutup mata dulu untuk bertanya kepada hati tentang apa yang mau saya tulis. apakah pakai bahasa manusia atau bahasa mesin.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tawuran di Desa Kompos Dipicu karena undangan

13 Desember 2015   05:28 Diperbarui: 13 Desember 2015   05:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

Tulisan ini hanya fiksi belaka,percaya gag percaya ,percaya sajalah kalau tidak percaya ya sudahlah karena ini tulisan perdana saya karena isenk doank

               Desa kompos berada di Negara Antah Berantah,diberi nama kompos karena desa ini menghasilkan pupuk kompos terbesar di negaranya. Warganya mengolah sampah yang tidak berarti menjadi pupuk yang berguna dan memiliki nilai jual. Sudah sewajarnya negara memberi perhatian terhadap desa ini karena telah membantu pemerintah dalam bidang pangan.

                Setiap tahun desa ini mengadakan pesta rakyat untuk meningkatkan solidaritas tiap warganya, akan tetapi ada yang menarik dari pesta rakyat tahun ini akan dihadirkan tamu istimewa dalam acara pembukaan yaitu bapak Joko orang nomor satu di negara tersebut. Para warga desa sangat antusias sekali ingin bertemu bapak satu ini.

                Pertemuan itu adalah jodoh,dan jodoh bukan manusia yang mengaturnya tetapi Tuhan, manusia Cuma bisa berusaha dan berdoa.entah halangan apa yang membuat bapak Joko tidak jadi datang sehingga membuat warga desa kompos kecewa. Ada yang bilang karena sakit,ada juga karena faktor biaya terlepas dari itu semua sudah di pastikan pak Joko tidak bisa datang.

                Karena merasa bersalah pak joko mengundang warga kompos datang ke istananya dan tentu saja tidak satu desa di undang tetapi sebagian warga. Sibuklah kades memilih milih warganya yang akan menemaninya menemui orang nomor satu tersebut. Yang dipilih tentu saja warganya sendiri,dan tidak bikin malu nantinya di sana.seperti tokoh adat,kepala pabrik,ketua koperasi ,alim ulama dan orang – orang berpengaruh lainnya.

                Tidak wajar jika yang di bawa adalah tukang parkir,tukang semir,satpam pabrik dan sebagainya karena bukan mau pergi demo tapi memenuhi undanagan. Banyak juga orang penting,orang kaya ,pemilk pabrik pupuk yang tidak di bawa karena keterbatasan jumlah yang dapat di bawa ke istana. Mereka adalah orang orang berpendidikan sehingga dapat memaklumi nya tanpa di beri alasan kenapa tidak dibawa serta.

               Masalah mulai muncul karena di antara yang tidak di ajak pergi merasa tidak di anggap, merasa sumbangan nya terhadap desa tidak berarti apa-apa, merasa tanpa dia desa kompos tidak akan pernah maju.Sehingga timbulah sifat iri dan dengki di hatinya.Di desa kompos dia dijuluki Ads karena hobinya bikin iklan tentang produk pupuk di media sosial.Ads tidak bisa terima dirinya tidak di ajak ke istana megah pak joko,dia pegen punya photo bareng pak joko untuk di pajang di iklannya.

               Merasa sakit hati Ads memusuhi kades lalu menghasut warga lainnya yang tidak diajak untuk ikut memusuhi kades karena pilih kasih.Rumah kades jadi sasaran amukannya beserta beberapa orang yang berhasil di hasutnya. Batu demi batu terbang kearah rumah kades merusak apa saja yang di temuinya termasuk rumah warga.

               Warga yang tidak terima membalas serangan si Ads dan memanggil polisi.Teman-teman si Ads lari berhamburan begitu polisi datang, namun Ads masih melawan warga sehingga harus di lumpuhkan timah panas.Berita tawurannya sudah menyebar di media cetak dengan judul “Tawuran pecah di kompos Satu warga diduga penyerang di tembak polisi”.Karena kejadian itu dia jadi cacat,tidak bisa lagi berjalan seperti biasa.Usaha iklan yang dirintisnya juga bangkrut karena orang sudah tau sifat aslinya dan mulai menjauhinya.

Pesan Penullis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun