Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi sebagai Bisnis Kolektiva

22 Oktober 2019   23:40 Diperbarui: 23 Oktober 2019   00:17 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi millenial sebagai penggerak koperasi. (sumber foto: kud.co.id)

Sebagai koperasi syariah digital, Koperasi Baldah membuat aplikasi untuk para anggotanya. Aplikasi tersebut memuat informasi kinerja guna memudahkan anggota mengetahui kesehatan keuangan koperasi setiap bulannya, pencatatan transaksi secara online yang memudahkan anggota dan unit usaha, serta adanya transparansi keuangan dalam perhitungan SHU untuk seluruh anggota. 

Aplikasi tersebut juga memudahkan anggota berinteraksi dalam rapat anggota tahunan online (tanpa tatap muka). Ke depannya aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembayaran PAM, TV kabel, internet, hingga transaksi e-commerce.

Koperasi zaman now itu tidak dibatasi usia. Terpenting adalah semangat dan kolaborasi karena di semua lini masyarakat ada komunitas. Kolaborasi itu penting untuk arah zaman. 

Generasi Millenial
Generasi millenial memiliki dorongan kolektif untuk berusaha. Ada tiga  komponen yang melatarbelakangi kondisi tersebut, yaitu, pertama, ruang dengan munculnya coworking space atau tempat kerja bersama. Sayangnya beberapa coworking space kosong karena basisnya bukan komunitas. Artinya coworking space dibutuhkan kaum millenial tapi mereka belum tahu bentuknya. 

Kedua, waktu atau fleksibilitas kolaborasi. Millenial fleksibel dengan waktu. Mereka terbiasa dengan teknologi canggih untuk bekerja kapan pun dan dimana pun melalui koneksi internet. Selain itu generasi millenial sangat memanfaatkan waktu. Makan siang dilakukan bersamaan dengan update status dan mengobrol bersama teman. Melakukan banyak aktivitas dalam satu waktu merupakan karakter generasi millenial. Kreativitas dan kolaborasi menjadi penting. 

Ketiga, modal atau semangat co-ownership. Generasi millenial mementingkan passion atau kegemaran ketimbang gaji besar. Mereka ingin terlibat menyelesaikan permasalahan dunia. Millenial mengutamakan kesempatan untuk tumbuh. Mereka rela bekerja di komunitas kecil untuk bersinar. 

Generasi millenial diidentifikasi sebagai socialpreneur, pengusaha yang tidak hanya mencari keuntungan juga memberdayakan komunitas yang berhubungan dengan usahanya. Mereka adalah orang mapan yang mencari persoalan. 

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang gemar bergotong royong. Semangat kebersamaan itu ada. Kolaborasi itu ditunjukkan dengan mendirikan startup bersama. Tujuannya ada lawan berpikir. Apalagi fitrah manusia itu sosial dan mengayomi, bukan makhluk individual. Oleh karena itu pendidikan koperasi menjadi penting. 

Kosakti awalnya adalah koperasi ideologis. Dalam perjalanannya, Kosakti menjadi provider bisnis artinya anggota yang punya gagasan berbisnis bisa menawarkan ke Kosakti. Mereka bisa menyampaikan proyeksi hingga sistem bisnis. Koperasi memberi kesempatan eksplorasi diri kepada setiap orang. 

Koperasi zaman now itu bisa dikerjakan secara kolektif dan pembagiannya adil. Spirit itu harus didorong. Menarik minat generasi millenial untuk ber-kooperasi sama halnya dengan memberi ruang untuk bisa berekspresi dengan pekerjaan secara bebas. 

Generasi millenial sebaiknya didorong menggeluti koperasi, tidak hanya berpikir mendirikan PT dan MLM. Pasalnya koperasi tidak pernah terlintas di benak mereka. Sebagai contoh, koperasi anak muda yang memberdayakan petani kopi di Mamasa. Mereka membawa kopi tersebut ke kedai. Mental sociopreneur sudah terbentuk tapi mereka belum mengetahui wadah yang sesuai. Mereka memiliki semangat berkolaborasi sebagai socialpreneur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun