Mohon tunggu...
M Adib Fikri
M Adib Fikri Mohon Tunggu... -

Saya sering dikenal dengan Coach Fikri, sangat tertarik dengan dunia pengembangan diri, ekonomi dan internasional, sehingga menuntun saya untuk menjadi life and business Coach, sebuah profesi yang sejalan dengan passion saya. Untuk lebih detail tentang saya bisa dilihat di http://www.coachfikri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pelatih Indonesia Buat Terobosan Cara Belajar Bahasa Inggris "English Camp"

4 Juli 2016   21:45 Diperbarui: 4 Juli 2016   22:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Ekonomi Asean sudah dimulai sejak akhir 2015 kemarin, mungkin kebanyakan dari masyarakat Indonesia belum merasakan dampaknya, terutama yang tinggal jauh dari perkotaan.  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 (ASEAN Economic Community (AEC)) adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar sesama negara-negara ASEAN. (Wikipedia)

Kita boleh tetap santai karena memang dampaknya tidak seperti membalik telapak tangan dimana keadaan kemudian 180 derajat berubah, tetapi tidak dengan anak cucu kita dimana 5 tahun dari sekarang diprediksi akan mulai terjadi penyebaran penduduk antar negara di ASEAN dimana akan banyak asing yang siap bekerja, dan membuka bisnis di Indonesia.

Bagaimana dengan jogja? Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang akan menjadi pintu gerbang baru masuknya orang asing ke Indonesia setelah Bali, tidak lebih dari 5 tahun lagi pintu gerbang Jogja akan dibuka selebar - lebarnya dengan selesainya proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) (Baca Artikel Berikut : New Yogyakarta International Airport Ditargetkan Beroperasi 2020 )

Tentu kita tidak bisa diam membiarkan anak cucu kita menjadi penonton di negeri sendiri, caranya sebagai berikut :

1. Membekali penerus kita dengan banyak kemampuan / skill

Masyarakat Filipina dan Thailand terkenal memiliki Sumberdaya manusia yang memiliki cukup banyak skill dan keramahan ditambah dengan penampilan yang menarik. Seandainya mereka masuk ke Indonesia dan anak cucu kita tidak memiliki kempampuan yang lebih dari mereka maka penerus kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri,

2. Membekali penerus kita dengan kemampuan bahasa asing

Baca Artikel Berikut : Hadapi MEA, Orang Thailand dan Filipina Belajar Bahasa Indonesia . Dengan demikian setidaknya orang Filipina dan Thailand bisa 3 bahasa, yakni bahasa daerah mereka, bahasa  nasional negara mereka, bahasa inggris, dan bahasa Indonesia. Bagaimana dengan penerus kita? apakah kita sudah membekali mereka dengan kemampuan bahasa asing dengan baik?.

Menghadapi ini Pelatih Indonesia tidak tinggal diam dengan membuat sebuah program terobosan untuk menyiapkan penerus kita memiliki kemampuan bahasa yang baik, program pertama yang kita buat adalah English Camp.

English Camp merupakan progam camp 3 hari dua malam dimana anak - anak dari SD hingga SMP akan dilatih untuk biasa berbahasa inggris dalah lingkungan sehari - hari. Tidak Hanya itu, tetapi anak - anak akan dikenalkan dengan budaya asing serta langkah - langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi MEA.

Dalam English Camp ini anak - anak juga akan berinteraksi langsung dengan anak - anak dari luar negeri (native) seperti dari Jepang, Australia, Taiwan, dan Malaysia menggunakan teknologi video calling sehingga mereka terbiasa berinteraksi dengan anak - anak antar negara. untuk selengkapnya silahkan buka tautan berikut untuk informasi dan registrasi program.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun