Mohon tunggu...
cladita pamungkas putri
cladita pamungkas putri Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

mahasiswa universitas airlangga fakultas farmasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jadilah Pelaku Pancasila

17 Juni 2019   20:33 Diperbarui: 17 Juni 2019   20:39 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila merupakan salah satu identitas nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara karena didalamnya memuat nilai - nilai luhur yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari. Oleh karena itu, Pancasila tidak cukup jika hanya dilafalkan dan dihafalkan saja.

Sebagai warga negara Indonesia yang paham akan pentingnya peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam kehidupan sehari - hari, hendaknya kita memiliki tekad kuat dalam mengimplementasikan nilai -- nilai Pancasila. Kita patut bangga karena memiliki Pancasila sebagai dasar negara, namun yang terjadi saat ini justru banyak sekali perilaku warga negara Indonesia yang menyimpang dari nilai -- nilai Pancasila.

Setiap warga negara sebenarnya bisa menjadi pelaku Pancasila yang baik, asalkan masih memiliki tekad untuk mengamalkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah tanamkan terlebih dahulu rasa cinta terhadap Pancasila pada diri, kemudian coba pahami makna yang terkandung dalam tiap sila pada Pancasila lebih dalam, selanjutnya mencoba mengamalkannya dalam kehidupan sehari -- hari.

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Dimana setiap warga negara menganut dan beribadah sesuai dengan agama dan aliran kepercayaannya. Pemerintah Indonesia memberikan kebebasan yang hakiki kepada warganya untuk memilih dan beribadah sesuai dengan keyakinannya, sama seperti yang termuat dalam UUD 1945 pasal 29 ayat (2) yang berbunyi demikian : "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."

Tidak semata-mata hanya diberikan kebebasan dalam hal agama, tetapi juga dituntut untuk saling menghormati, toleransi dengan penganut agama dan kepercayaan lain sesuai Tri Kerukunan umat beragama yaitu: rukun antar agama dan negara, rukun antar satu agama, rukun agama satu dengan yang lainnya. Kalau kita jadi pelaku Pancasila sudah pasti tidak ada lagi pertikaian antar agama atau kelompok, diskriminasi, faham-faham yang menyesatkan, dan sebagainya.

Sila kedua, "Kemanusian yang adil dan beradab". Manusia  merupakan makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan kerjasama satu dengan yang lain. Hidup saling membutuhkan dan saling melengkapi merupakan ciri dari makhluk sosial. Hidup seperti itu, menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat perlu adanya sikap empati, sikap peduli, dan sikap simpati.

Sikap yang dimiliki  orang jaman sekarang yaitu sikap  individualisme yang hanya memikirkan atau  mengutamakan kepentingan diri sendiri tanpa memikkiran atau  mengutamakan kepentingan bersama. Selain sikap individualisme, sikap egoisme juga dimiliki orang jaman sekarang. Sikap egoisme artinya sikap yang menempatkan diri sendiri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Kedua sikap inilah yang dimiliki banyak orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sebagai pelaku Pancasila tugas yang harus dilakukan yaitu menghidupkan kembali sikap peduli, sikap simpati, sikap empati kepada sesama manusia di dunia ini. Selain itu juga kita harus hidupkan kembali tradisi nenek moyang kita yaitu gotong royong.

Sila ketiga, "Persatuan Indonesia". Sila ini menjadi pedoman Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah ataupun tantangan dari dalam maupun luar bangsa Indonesia.  Persatuan adalah senjata yang kuat untuk menguasai penjajahan. Persatuan yang sudah kuat dan berakar di Indonesia akhir-akhir ini mudah dihancurkan dengan adanya ulah manusia yang tidak  bertanggung jawab. Ulah manusia tersebut, seperti membuat berita-berita tidak benar atau memutarbalikkan fakta, memfitnah, dan mengadu domba bangsa demi kepentingan pribadi atau golongan.

Pancasila pada sila ketiga mengandung makna yang mendalam, namun sila ini sulit untuk diterapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dari kita tentang kepentingan bangsa. Sekarang yang ada hanya manusia memikirkan atau menguntungkan kepentingan pribadi semata.

Sebagai pelaku Pancasila tugas yang harus dilakukan adalah menciptakan kerukunan. Persatuan diatas segalanya, seperti dalam semboyan "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" maka NKRI adalah harga mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun