Mohon tunggu...
Ckarra
Ckarra Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahkota Hati

10 April 2013   10:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk Engkau yang Menggelisahkan Hati

Sunguh aku iri dengan hatiku

Ikhlas menyuarakan segala rasa

yang terkurung dalam kebisuan

Riuh gemuruh rasa menyesakkan dada

Dan tetaplah biasnya merangkul bibir agar tak bersuara

Gerutu ego mencekam

Hingga letih diri ini terus berdiam

Memelihara hati,

Mengasah harapan yang bersemayam

Sungguh, aku ingin berlalu

Meninggalkan hati yang merintih manja

Menapaki lantai bumi,

tanpa hatiku, yang mendesak samarnya realita mimpi

Namun, tetaplah aku dalam pelukan ego diri

Menemani ketakberdayaanku

Dan jadilah kegelisahan;

Mahkota hati

Barru, 20 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun