Mohon tunggu...
CITRASARI
CITRASARI Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa

menulis adalah hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Konvensional dan New Media

15 April 2021   14:25 Diperbarui: 15 April 2021   14:40 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 


Kemajuan teknologi dan informasi membuat penyebaran infromasi begitu cepat, tidak hanya di Indonesia bahkan informasi dari luar negeri begitu cepat tersampaikan di zaman ini. Komunikasi jarak jauh dan tatap muka pun dapat dilakukan. Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan zaman modern telah dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Hal ini menjadikan pergeseran yang sangat signifikan dari media konvensional ke new media. Media lama merupakan proses produksi dan penyimpanan data atau informasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi). Sedangkan Media Baru merupakan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan jaringan internet, dimana dalam penyampainnya harus di distribusikan melalui internet atau online. Media baru meliputi portal online, televisi online, radio streaming. Namun, sekarang ini media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain dapat dikatakan media baru karena informasi dapat didistribusikan melalui media sosial tersebut.

Berhubungan dengan media yang mendominasi oleh perubahan masyarakat, jika di ingat kembali dimasa dimana media konvensional yang hanya dimiliki atau dinikmati oleh sebagian besar lapisan masyarakat yaitu menonton televisi, membaca surat kabar bahkan masih banyak yang mendengarkan radio. Hal tersebut membuat satu individu dengan individu lainnya lebih dekat dan lebih akrab, terjalin sebuah komunikasi secara langsung. Bergeser ke kalangan anak-anak, remaja yang dulu menikmati permainan tanpa melalui gadged, memainkan permainan tradisional secara bersama-sama bahkan lebih aktif untuk bermain diluar rumah secara kelompok. Tanpa disadari hal tersebut memberikan perkembangan dan edukasi kepada anak secara mental, social, berpikir, dan kesehatan. Meskipun dalam media lama juga memiliki kekurangannya seperti mendapatkan informasi dengan waktu yang lama, komunkasi satu arah dan desentralisasi.

Berbanding terbalik dengan halnya new media yang mengajarkan anak usia dini dengan melakukan banyak aktifitas melalui gadget. Mulai dari belajar, bermain, berkomunikasi hinggal hal-hal yang menyebabkan banyak terciptanya situasi yang kearah negative ataupun positif. Cara anak usia dini yang belajar dan mengenal lingkunganya akan berbeda dengan melihat dunia melalui dunia maya dengan mengenalkan lingkungannya secara langsung. Meksipun new media mempermudah aktifitas seseorang, seperti berkomunikasi jarak jauh, mendapatkan informasi dengan cepat, dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi individu maupun masyarakat di era modern saat ini. Bahkan, informasi telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Dapat dikatakan bahwa informasi menjadi instrumen penting bagi masyarakat industri. Upaya yang dilakukan agar kebutuhan akan informasi tersebut dapat terpenuhi, digunakanlah media massa sebagai alat untuk memperoleh informasi.

Media massa adalah perpanjangan alat indera kita, dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang tidak dialami secara langsung(Rakhmat,2005:224). Artinya, media massa merupakan penyebar informasi kepada khalayak mengenai segala sesuatu yang terjadi. Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, media massa terus berkembang hingga memunculkan adanya media baru, seperti internet. Adanya persaingan media dan pergeseran gaya hidup menimbulkan persoalan terhadap eksistensi surat kabar.Pengguna media cetak perlahan mulai beralih ke media elektronik.Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna (www.antaranews.com). Hal ini didorong oleh meningkatnya penggunaan perangkat mobile, berupa smartphone maupun tablet serta jaringan Wi-Fi.

Perembangan akan terus maju mengikuti eranya, tidak ada individu, kelompok, daerah hingga Negara yang ingin tertinggal dengan zaman meskipun zaman tersebut lebih membawa hal positif. Tentunya generasi kelahiran dibawah 90an sepakat dengan zaman yang begitu sulit namun penuh kebahagian karena terjalinnya persaudaran yang sangat kental. Seperti halnya dikutip dalam pengalaman pribadi saya. Zaman masa SD yang sama sekali belum mengenal gadget dan internet hampir 24 jam waktu diluar sekolah digunakan diluar rumah mencari teman untuk diajak bermain permainan tradisional, bercerita satu sama lain secara langsung, bahkan orang tua tidak khawatir ketika laki-laki dan perempuan pergi bersama untuk bermain. hingga sampai SMA dimana awal new media mulai masuk saya dan teman-teman seumuran lebih banyak menghabiskan waktu bersosialisasi, bereksperimen, dan banyak hal lainnya. Bebeda dengan situasi saat ini ketika new media berkembang pesat anak-anak usia SD lebih banyak menggunakan gadget, menghabiskan waktu dirumah untuk bermain gadget, menonton hal-hal yang tidak sesuai umur sehingga mengakibatkan maraknya sex pada usia dini, dan kurangnya ketentraman dalam lingkungan social.

Tentunya baik media konvensional dan new media meiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal bagaiman cara setiap individu menggunakan media itu sendiri secara bijak. Masyarakat pada dasarnya akan memilih media atas dasar pertimbangan yaitu bagaimana keuntungan yang didapatkan dan apa usaha yang harus dilakukan. Sifat-sifat ataupun karakteristik media massa yang meliputi kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh media menjadi alasan mengapa seseorang menyukai lantas menggunakan media tersebut, walaupun pada kenyataannya orang tidak cukup hanya mengkonsumsi satu media saja untuk memperoleh banyak informasi.

Di samping perubahan-perubahan pada social, media konvensional yang terdiri dari televisi, radio, surat kabar tidak mudah tenggelam oleh new media karena new media menjadi motivasi pada media konvensional itu sendiri. Seperti media massa memanfaatkan atau mengambil keuntungan new media dalam penyebaran infomasinya agar tidak tertinggal. Diharapkan dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam dunia penyebaran informasi, kebutuhan masyarakat akan informasi dapat cepat terpenuhi oleh new media karena saat ini kebutuhan akan informasi yang uptode merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat selain sandang dan papan, Diharapkan new media menginspirasi media konvensional untuk dapat ber evolusi mengadaptasi beberapa keunggulan new media agar dapat berjalan berdampingan dan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Media sosial yang saat ini menjadi bagian alat komunikasi manusia, memang sulit di pisahkan dari kehidupan. Media ini cukup berpengaruh terhadap kehidupan manusia seperti dalam dunia hiburan, bisnis, pendidikan, sampai ke ranah perpolitikan. Perkembangannya sangat pesat, karena setiap pergantian bulannya media ini selalu cepat berubah -- ubah. Ruang lingkup media sosial sangatlah luas di dalamnya kita dapat mengakses berbagai kebutuhan informasi, karena pada dasarnya media yang satu ini dapat memberikan informasi yang cepat walaupun belum tentu akurat. Dalam beberapa kasus, kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan kebergantungan dan perubahan kebiasaan pada individu itu. Dalam contoh ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternative fungsional bagi interaksi yang sesungguhnya. Model-model kegunaan dan gratifikasi dirancang untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau kelompok-kelompok individu. Model-model ini menyajikan kerangka bagi sejumlah studi yang berbeda-beda termasuk Katz dan Gurevitch (1994), yang menggunakan riset kegunaan dan gratifikasi untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan berbagai media dilihat dari fungsi dan karakteristik lainnya. Penelitian ini menghasilkan model sederhana yang memperhatikan bagaimana sebagian besar media itu memiliki kesamaan.

SUMBER :
PERBANDINGAN MEDIA KONVENSIONAL DAN NEW MEDIA ...
http://download.garuda.ristekdikti.go.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun