Mohon tunggu...
Citra Resmi Rahayu
Citra Resmi Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS di Universitas Pendidikan Indonesia

Halo semoga yang membaca mendapatkan wawasan baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Sex Education Asertif Normatif, Mahasiswa UPI Mengedukasi!

12 Oktober 2023   11:50 Diperbarui: 12 Oktober 2023   12:08 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Masalah pelecehan seksual atau sexual harassment yang terjadi pada remaja early yang berusia 10-13 tahun menjadi isu yang semakin mendesak untuk ditangani (Buanasari, 2021). Pada usia ini, remaja sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan baik dari segi fisik, psikologis, maupun sosial. Remaja juga mulai terlibat dalam hubungan antarpersonal yang lebih kompleks dan intens, sehingga meningkatkan risiko terjadinya pelecehan seksual.

Sex education merupakan topik pembahasan yang dianggap tabu oleh banyak orang, khususnya di Indonesia. Padahal, pendidikan mengenai seks sangat dibutuhkan oleh semua orang bahkan sejak usia dini. Namun, masih banyaknya masyarakat yang memiliki pemikiran tradisional menganggap bahwa pengajaran seks selalu berkaitan dengan hubungan seksual (Clairine and Widayatmoko, 2019). Nyatanya, pendidikan seks tidak selalu membahas tentang hubungan seksual, melainkan tentang penamaan fungsi seksual, organ fisik lainnya, bahkan cara mencegah penularan penyakit seksual.

Pemahaman seperti inilah yang kemudian membuat banyak orang merasa canggung. Minimnya pengajaran akan sex education menimbulkan beberapa efek di kalangan anak muda Indonesia seperti pergaulan bebas, bahkan dapat memberikan efek yang lebih dalam.

Dalam pelaksanaan sosialisasi kami memberikan edukasi yang berfokus pada layanan bimbingan ataupun edukasi terhadap kekerasan dan pelecehan seksual, dengan tujuan untuk mengetahui bahwa sex education asertif normatif dapat mengurangi sexual harassment pada remaja early di SMP Negeri 26 Bandung.

Kegiatan sosialisasi Sex Education Asertif Normatif Untuk Mengurangi Sexual Harassment Remaja Early di Kota Bandung dilakukan pendekatan dalam bentuk penyuluhan menggunakan media Power Point. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan berdoa bersama, perkenalan, pengisian pre-test kemudian memaparkan materi untuk mengedukasi bentuk-bentuk sex education, keterampilan asertif normatif dan bentuk-bentuk sexual harassment serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku sexual harassment. 

Di pertengahan kegiatan anak-anak yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan akan diberikan reward dengan tujuan menambah antusiasme dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini sampai dengan selesai. Kemudian setelah menyelesaikan pematerian dilakukan ice breaking untuk menguji konsentrasi siswa, selanjutnya dilakukan post-test kemudian sebelum menutup kegiatan dilakukan sesi foto terlebih dahulu.

Hasil yang dicapai dalam sosialisasi adalah anak-anak mengetahui bahwa sexual harassment merupakan salah satu tindakan yang menyimpang dan dapat membedakan antara sex education dan sexual harassment hal ini dapat dilihat dari jumlah peningkatan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan sosialisasi. Dari yang awalnya hanya 20,45% (kategori kurang) menjadi 87,9% (kategori sangat baik) artinya terdapat peningkatan jumlah pengetahuan sebesar 67,45%. Tujuannya agar mengurangi terjadinya sexual harassment yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun