Mencapai keberlanjutan (sustainable pace), yang menjadi salah satu prinsip Agile.
Organisasi yang sukses mengimplementasikan Agile dan Scrum bukanlah yang sekadar menjalankan ritual sprint atau daily stand-up, melainkan yang benar-benar memahami filosofi di balik complexity, predictability, dan flow.
Dengan memahami dan mengintegrasikan ketiganya, Agile dan Scrum bukan sekadar metode kerja, melainkan fondasi yang membantu organisasi bertransformasi lebih tangkas dan berdaya saing.
Referensi
Snowden, D. J., & Boone, M. E. (2007). A Leader’s Framework for Decision Making. Harvard Business Review.
Schwaber, K., & Sutherland, J. (2020). The Scrum Guide: The Definitive Guide to Scrum: The Rules of the Game. Scrum.org.
Anderson, D. J. (2010). Kanban: Successful Evolutionary Change for Your Technology Business. Blue Hole Press.
Poppendieck, M., & Poppendieck, T. (2003). Lean Software Development: An Agile Toolkit. Addison-Wesley.
Denning, S. (2018). The Age of Agile: How Smart Companies Are Transforming the Way Work Gets Done. AMACOM.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI