Continuous delivery, sehingga nilai produk bisa cepat dirasakan pengguna.
Ketika flow terjaga, tim bisa bekerja dengan ritme yang stabil, mengurangi stres, dan tetap produktif dalam jangka panjang.
Hubungan Antara Complexity, Predictability & Flow
Ketiga konsep ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling terhubung:
-
Complexity menuntut tim untuk tidak hanya merencanakan, tetapi juga mampu beradaptasi.
Predictability memberi kerangka kerja dan ritme yang konsisten agar tim tidak kehilangan arah.
Flow memastikan bahwa adaptasi dan ritme tersebut bisa berjalan lancar, tanpa hambatan yang menghambat pencapaian tujuan.
Bayangkan sebuah tim pengembangan aplikasi. Mereka menghadapi kompleksitas dari kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Melalui Scrum, mereka membuat rencana jangka pendek yang jelas untuk menjaga predictability. Selama sprint, mereka memastikan pekerjaan mengalir lancar dari backlog hingga rilis kecil melalui praktik flow. Ketiganya bekerja seperti roda gigi yang saling menggerakkan.
Mengapa Penting untuk Organisasi?
Banyak organisasi mengadopsi Agile hanya sebagai formalitas, tanpa memahami makna di balik praktiknya. Padahal, memahami complexity, predictability, dan flow akan membantu organisasi untuk:
Menghadapi ketidakpastian pasar dengan lebih tangkas.
Meningkatkan kepuasan pelanggan karena mampu merespons kebutuhan dengan cepat.
Membangun budaya tim yang sehat, karena pekerjaan mengalir lancar dan tidak membebani.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!