Mohon tunggu...
Citra AlpinaDewi
Citra AlpinaDewi Mohon Tunggu... Tim KKN DR 155 UIN Sumatera Utara

Mahasiswa Aktif Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pembelajaran PAI dan Dakwah dengan Sistem Daring di Masa Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   15:22 Diperbarui: 14 Agustus 2020   08:18 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Jaga komunikasi dengan pengajar dan teman kelas
Bagi yang belum terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan diri untuk terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalah pahaman.
Gunakan momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring yang dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, segera hubungi pengajar. Lakukan sesegera mungkin untuk menunjukkan komitmen bahwa kita serius untuk belajar. Kendati banyak siswa merasa kesulitan melakukan remote learning, jika sudah terbiasa, hal ini malah memberi kebebasan dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui pada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Di tengah penyebaran wabah Covid-19, pembelajaran daring semacam ini justru dapat menjadi alternatif jitu sebagai ganti pertemuan kelas atau pembelajaran tatap muka.

Begitupun dalam hal kegiatan ibadah, sayangnya masyarakat harus mengurangi kegiatan di luar rumah seperti kegiatan ibadah di masjid. Pemerintah pengeluarkan istilah WFH bagi para ulama, dalam hal ini mereka dianjurkan menyampaikan dakwah lewat media social. Ketika berdakwah para dai sudah semestinya bisa menyesuaikan cara yang digunakan agar pas dengan orang yang akan menerima dakwah tersebut. Dengan begitu ilmu pun tersampaikan dengan baik. Media sosial adalah pilihan paling tepat berdakwah di kala pandemi virus corona sedang melanda di di Indonesia saat ini.media sosial yang paling tepat digunakan dalan hal penyampaian dakwah sesuai dengan kondisi saat ini adalah facebook, instagram, whatt App,Youtube bahkan yang sering digunakan oleh ulama-ulama yaitu adalah google meetteng.

Dengan kemajuan zaman seperti sekarang, dan teknologi yang serba canggih, maka media sosial dipilih untuk media mensyiarkan agama, karna hampir semua masyarakat sekarang mempunyai media sosial jadi ulama menganggap bahwa mereka akan mudah mengaks dan melihat materi dakwah yang akan di sampaikan oleh ulama-ulama,apalagi dengan kondisi saat ini dimana kita dilarang untuk melakukan kegiatan diluara rumah apabila tidak berkepentingan untuk itu dengan adanya atauran itu membuat masyarakat hampir setiap saat membuka atau mengakses media sosial,yang dulunya mereka bisa bertatapan langsung antara ulama dengan masyarakat tapi dengan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan maka mereka memilih untuk tetap berdakwah tetapi hanya melalui media sosial saja.

Dakwah melalui sosial media akan mengurangi kejenuhan masyarakat karna mereka bisa menontonnya melalui media sosial. Namun dalam berdakwah kita harus benar-benar menguasai materi yang akan kita sampaiakan kepada masyarakat karena berdakwah adalah salah satu bentuk ibadah,dan sumbernya harus sesuai dengan Alqur'an dan Hadits. Dengan memanfaatkan media sosial untuk berdakwah, rasa cemas dan panik terhadap pandemi ini akan berkurang. WHO pun membahas beberapa langkah dalam meminimalisir perdebatan yang mempengaruhi kondisi mental saat wabah Covid-19. yaitu mengurangi paparan berita tentang Covid-19 dan memperbanyak akses ke berita positif. Mendengarkan dakwah merupakan hal positif, bukan hanya mendekati dirimu sendiri, tetapi juga bisa mengangkat diri kita sendiri.

Aktivitas ibadah yang terhambat bukan menjadi alasan untuk tidak maksimal dalam beribadah. Walaupun salat berjamaah dihentikan untuk sementara dan dakwah kini beralih melalui media sosial, semua itu harus dimanfaatkan oleh kita dengan optimal. Indonesia adalah mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga memiliki peran yang cukup penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Tentu disini yang memiliki peran yang sangat disegani dan lebih didengar oleh masyarakat adalah para ulama.

Ulama Menurut Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulum Ad-din memiliki kedudukan yang sangat mulia didalam Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam. Mereka seperti penerang dalam kegelapan, juga sebagai pemimpin yang membawa petunjuk bagi umat Islam, yang dapat mencapai kedudukan al-akhyar (orang-orang yang penuh dengan kebaikan), dan derajat orang-orang yang bertakwa. Dalam kehidupan kesehariannya, ulama mempunyai peran yang sangat penting di tengah kehidupan umat Islam, dan ulama juga bisa terus eksis sebagai ahli agama dengan posisinya yang terhormat.Ulama memiliki beberapa tugas yang dijelaskan dalam buku yang dikarang oleh M. Quraish Sihab, yang berjudul Membumikan al-Qur’an disitu disebutkan tugas ulama sebagai Warosatul ambiya (penerus para nabi) yakni:

  1. Menyampaikan ajaran sesuai dengan perintah Allah Swt. dan meninggalkan larangannya.
  2. Menjelaskan ajaran Allah Swt berdasarkan Alquran.
  3. Memutuskan perkara yang terjadi dimasyarakat.
  4. Memberikan contoh pengalaman sebagai media dan contoh terhadap masyarakat.

Sehingga disinilah untuk mencegah penyebaran COVID-19, Ulama memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk bisa bersama-sama mematuhi anjuran pemerintah untuk bersama mencegah penyebaran virus berbahaya berikut. Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan umat. Sehingga wabah pagebluk ini saegera berakhir dan masyarakat bisa kembali dalam aktifitas kesehariannya dengan aman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun