Terkorelasi. Bisa memenuhi kebutuhan pasar. Tidak ngawur antara peluang dan yang tersedia.
Itu sebenarnya gambaran mudah program cetakan Mahasiswa Kampus Merdeka ala Mendikbud Nadiem Makarim.
Sah-sah saja begitu.
Toh, selama ini Mahasiswa begitu jadi Sarjana juga orientasinya cari kerja.
Bisa dikomparasi berapa persen Sarjana yang jadi pencipta pekerjaan dan pencari kerja.
Di situ yang ingin diarahkan Menteri Nadiem. Kalaupun ingin mencari kerja, bisa 'nyambung' keahlian dan pasar peluangnya. Itu meminamilisir risiko pengangguran.
Makanya pintu magang dibuka lebih lama waktunya. Supaya Mahasiswa kelak jadi Sarjana, bisa lebih hebat "skill-nya". Lebih memahami pekerjaannya.
Syukur-syukur; menemukan minatnya bekerja di perusahaan yang bergerak di sektor apa.
Selama ini realitasnya terbukti juga. Ada Sarjana Teknik malah berprofesi sebagai Marketing Bank. Ada Sarjana Hukum justru menjiwai pekerjaan Jurnalis.
Yang penting: passion si Mahasiswa sudah tumbuh. Mau karirnya apa, yang penting 'nyambung', ketika bekerja sudah memahami. Tidak bingung lagi proses kerjanya.
Bukan jadi kapitalis arah dibawa Menteri Nadiem dari sasaran program Mahasiswa Kampus Merdeka.