Alhasil: murid jadi bagaikan 'robot'. Mesin pendidikan. Begitu-begitu saja aktivitas belajar-mengajarnya.
Juga Guru. Terfokus pada aturan (beban) sistem administratif. Dikejar tugas yang di luar tanggung jawab utamanya mencerdaskan anak bangsa.
Menteri Nadiem membukakakan Merdeka Belajar. Di masa reformasi ini.
Itu di jenjang Dikdasmen. Merdeka Belajar tahapan perdana sudah diproklamasikan Menteri Nadiem.
Sangat mungkin Menteri Nadiem bakal mencetuskan lagi Merdeka Belajar di jenjang perguruan tinggi/kampus.
Sangat mungkin. Menteri Nadiem punya kewenangan tersebut. Untuk mengimplementasikan gagasan kinerjanya untuk pendidikan Indonesia: Merdeka Belajar.
Dan kiranya tidak mungkin jika Menteri Nadiem hanya sepotong-potong memerdekakan belajar di jenjang pendidikan Indonesia.
Misalnya; hanya di tingkatan Dikdasmen saja seperti sudah direalisasikannya.
Bila disimak dari awal jadi Mendikbud, Nadiem begitu menggebunya akan memerdekakan belajar semua jenjang serta unit pendidikan.
Maka: itu dapat juga dilakukan Menteri Nadiem di perguruan tinggi. Sehingga selaras, selajur, kemerdekaan belajar dari jenjang Dikdasmen hingga perguruan tinggi.
Tinggal kini: menunggu Menteri Nadiem membuka lagi Merdeka Belajar di perguruan tinggi.