Mohon tunggu...
Citraa Maulidaa
Citraa Maulidaa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Setiap orang memiliki proses yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pola Pasir Bergelombang di Pulau Maringkik yang Memikat Pandangan

5 Maret 2022   06:20 Diperbarui: 5 Maret 2022   06:50 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tekstur Gelombang pasir yang menjadi daya tarik di Pulau Maringkik, sumber foto: Citra Maulida

Cuaca cerah disertai dengan kondisi air surut membuat langkah kaki menuju pasir panjang Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pasir panjang yang menghubungkan Pulau Maringkik dengan Gili Kambing. Pasir yang terbentang panjang berwarna putih merona ditambah tekstur nya yang bergelombang menarik pusat perhatian serta dihiasi krikil-krikil kecil membuat gaya keindahan pasir tersebut serasa lengkap dikala sedang berada di tempat tersebut. Bak seperti berada di gurun Sahara.

Tidak jarang pasir panjang sebagai tempat labuhan bagi pengunjung yang datang ke Pulau Maringkik, ketika sorepun, penulis kompasianer beranggapan bahwa pasir panjang ialah tempat paling cocok untuk refresh pikiran, dalam arti sebagai tempat aman, fokus untuk menulis berita dikala ngejer target.

Sebelumnya, Pasir panjang berwarna putih tersebut menebal, namun ada beberapa faktor yang membuatnya menipis seperti faktor alam yang menyebabkan terjadinya abrasi antara lain seperti pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang laut serta arus laut. Tentunya faktor alam yang menyebabkan abrasi ini tidak dapat dihindari karena laut memiliki siklusnya tersendiri.

Yang kedua ialah faktor banyak terkurang karna sebagain rumah dibangun melalui pasir tersebut, namun semenjak adanya Peraturan Desa(Perdes) no 2 Tahun 2020 tentang pelarangan penambangan pasir di Desa Pulau Maringkik, semenjak adanya perdes tersebut, aktivitas pengambilan pasir oleh masyarakat sendiri mulai berkurang karna perdes tersebut di payungi hukum yang didalamnya terdapat sanksi-sanksi apabila adanya di ciduk mengambil.

Itu sebabnya penulis kompasianer mengambil judul tersebut ketika tugas akhir skripsi, selain neliti di desa sendiri pun bisa mengetahui sejauh mana regulasi itu dijalankan oleh pemangku kebijakan.

Kembali lagi, tidak ada hentinya penulis kompasianer mengagumi keindahan pasir yang tepat berada di depan rumah, rasa bosanpun tidak ada, banyak diskusi dengan kawan-kawan jawabannya serupa, rumah jauh dari pantai kepantainya hanya ingin mengadu keluh kesah pada semilir angin pantai.

Putih bersih dihiasi krikil-krikil kecil (Dok. pribadi)
Putih bersih dihiasi krikil-krikil kecil (Dok. pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun