Nilai estetika dalam bidang arsitektur terlihat dari pola bangunan candi yang berbentuk tunggal dan memiliki karakteristik khas.
Bentuk tunggal ini tampaknya beralasan karena fungsi Candi Gebang sebagai tempat peribadatan.
Bentuk demikian mengindikasikan bahwa Candi Gebang merupakan candi tingkat wanua, yang hanya difungsikan oleh masyarakat tingkat desa (wanua).
Lalu, di mana candi kerajaan pada abad VIII M?
Sangat mungkin Candi Gunung Wukir di Magelang, karena berdasarkan Prasasti Canggal (732 M), candi tersebut merupakan candi Hindu tertua di wilayah Magelang dan Yogyakarta.
Secara arsitektur, Candi Gebang menampilkan kaki candi yang lebih luas dibanding tubuhnya, dan tubuh candi lebih luas dibanding atapnya. Pola bangunan seperti ini kemudian menjadi dasar bentuk candi Hindu pada masa-masa berikutnya.
2) Nilai Estetis Relief
Berdasarkan pengamatan, relief kepala kala menjadi hiasan pintu bilik utama candi, meskipun kondisinya kini tidak utuh.
Yang menarik adalah relief kepala manusia dan sosok manusia duduk bersila yang menghiasi empat sisi atap candi.
Sayangnya, relief yang lengkap baik ornamen maupun arca hanya ditemukan di sisi utara atap candi.
Tampilan relief seperti ini menunjukkan bahwa Candi Gebang dibangun dengan pertimbangan seni yang tinggi.