Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara arsitektur, Candi Gebang sudah menunjukkan seni bangun yang indah dan memiliki kelengkapan dibanding peninggalan sezamannya.
Hebatnya, komponen reruntuhan candi dapat direkonstruksi, sehingga postur candi dapat dilihat secara utuh.
Aspek Sejarah Candi Gebang
Candi Gebang merupakan bukti sejarah adanya pengaruh Hindu pada periode 732 M yang telah masuk ke wilayah Yogyakarta.
Pendirian suatu candi biasanya dilengkapi dengan penulisan prasasti. Maka, walaupun pada Candi Gebang belum ditemukan bukti tertulis (prasasti), dapat dipastikan bahwa pembangunannya memiliki catatan prasasti.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa wilayah Yogyakarta pada masa itu sudah memasuki zaman sejarah.
Keberadaan Candi Gebang juga menunjukkan bahwa peran politik Sanjaya (hegemoni) telah sampai ke Yogyakarta. Dengan kata lain, pada periode 732 M, wilayah kekuasaan Sanjaya sudah meluas hingga Yogyakarta, meskipun pusat kerajaan diduga berada di wilayah Magelang.
Candi Gebang dan Permata Budaya Nusantara
Bagi peminat jejak peradaban Hindu masa lalu di Nusantara, melihat Candi Gebang dari dekat tentu akan mengaitkannya dengan candi-candi Hindu lain, terutama dari segi arsitektur.
Beberapa komponen Candi Gebang yang dapat diidentifikasi sebagai permata budaya Nusantara antara lain:
1) Nilai Arsitektur