Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Inspiratif Aktivitas Pensiunan Menggapai Hidup Bermakna

2 September 2022   07:20 Diperbarui: 2 September 2022   07:29 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.republika.co.id

Perjalanan hidup semua orang pasti meninggalkan cerita bagi lingkungannya. Tak terkecuali kita yang mempunyai profesi ASN (Aparatur Sipil Negara). Pada saat menjalankan tugas juga bisa meninggalkan cerita-cerita yang inspiratif. Namun cerita-cerita inspiratif juga bisa terjadi saat purna tugas melalui kegiatan pengabdian di masyarakat. Seperti cerita hidup pak Ikhsan (bukan nama sebenarnya).

"Pak Ikhsan adalah ASN yang bekerja di pemerintah kabupaten. Beliau salah satu kepala kantor di dinasnya. Sebagai kepala, beliau mempunyai anak buah yang jumlahnya terbilang ratusan. Sekian banyak anak buahnya selalu diajak untuk selalu beribadah. Mengingat beliau beragama Islam, beliau selalu mengajak semua anak buahnya menjalankan shalat berjamaah (khususnya shalat dhuhur). Sikap ramah dan santun selalu ditampilkan sehari-hari kepada anak buahnya.

Menjabat sekitar 4 tahun. Akhirnya pak Ikhsan memasuki masa purna tugas. Tentu banyak anak buahnya yang menangisi. Sebab selama itu, baru figur pak Ikhsanlah yang dapat membuat bekerja berdasar kultur dan sistem. Namun apapun alasanya, beliau tetap dibatasi usia pengabdian.

Pada awal-awal purna tugas, beliau selalu tidak absen menjalankan shalat lima waktu secara berjamaah. Hingga suatu waktu, beliau bilang kepada pengurus takmir ingin menjadi takmir yang mengurusi tentang sarpra. Tentu saja keinginan tersebut diterima dengan senang hati.

Sejak itu beliau bangun jam tiga malam untuk berangkat ke masjid untuk menjalankan shalat tahajud. Setelah shalat selesai dikerjakan, beliau mengambil air dari sumur (menimba) untuk mengisi bak air wudhu dan bak kamar mandi di masjid tersebut. Selanjutnya mengepel tempat wudhu dan kamar mandi. Pekerjaan demikian dilakukan bertahun-tahun tanpa ada satupun pengurus yang tahu. Sesekali beliau mengepel masjid. Di saat ngepel masjid, beberapa pengurus juga tahu. Akhirnya mereka juga membantu mengepel. Suatu kali beliau sakit dan akhirnya meninggal dunia.  Saat sakit tentu beliau tidak bisa pergi ke masjid. Tidak lama kemudian, beliau meninggal dunia.

Sehari-dua hari setelah beliau meninggal, kondisi air di bak wudhu dan bak kamar mandi masjid tanpa disadari terus berkurang. Sampai akhirnya bak tempat wudlu dan kamar mandi habis. Kondisi tempat wudhu dan kamar mandi makin terbengkelai menjadi tidak terurus.

Pada saat itulah para pengurus tanpa sadar mengingat pak Ikhsan. Obrolan demi obrolan akhirnya membuat dugaan kuat bahwa yang mengepel kamar mandi masjid dan mengisi air bak adalah pak Ikhsan. Sebab kondisi air dan kebersihan tempat wudlu dan kamar mandi saat beliau masih ada tidak pernah ada masalah. Namun setelah beliau meninggal, bak tempat wudlu dan kamar mandi selalu kosong airnya dan kotor lantainya. Segenap pengurus takmir akhirnya berkesimpulan bahwa penuhnya air bak wudlu dan kamar mandi serta bersihnya lantai kamar madi dan tempat wudlu adalah kerja pak Ikhsan. Sebab selama beliau belum meninggal kondisi kamar mandi dan tempat wudlu selalu bersih dan airnya selalu penuh."

Dari kisah tersebut terdapat beberapa nilai yang bisa dijadikan sebagai inspirasi mengisi waktu masa purna tugas.

1) Orientasi hidup yang tepat

Hal ini nampak pada pilihan kegiatan yang dilakukan. Dia melamar (minta izin) kepada pengurus takmir untuk menjadi petugas "sarana prasara" masjid. Tugas yang oleh sebagian besar orang dipandang sederhana bahkan remeh. Namun tugas itu dia ambil sebagai aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari hingga akhir hayatnya.

Dalam konteks ini dia telah menetapkan orientasi hidup yang tepat. Sebab aktivitas yang dipilih adalah aktivitas yang berorientasi pada kepentingan akhiratnya melalui kebermanfaatan tenaga dan waktunya untuk membuat jamaah masjid mendapat layanan kenyamanan dan bersih.

Selain itu, aktivitas tersebut hampir tidak ada yang tertarik. Sebab aktivitas tersebut dipandang oleh orang pada umumnya berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Padahal dia mantan pejabat yang pernah mempunyai kekuasaan terhadap banyak orang.

2) Memilih Kalkulator Akhirat

Secara material, kita mengenal dan mengetahui adanya alat hitung praktis dan akurat yang bernama kalkulator. Sekarang alat tersebut sudah beralih bentuk dalam berbagai rupa. Namun secara fungsi tetap sebagai alat hitung yang praktis, tepat dan akurat. Tetapi paparan ini adalah kalkulator yang bersifat duniawi. Sebab hitung-hitungannya umumnya diketahui oleh banyak orang. Rumus yang digunakan biasanya juga rumus yang bersifat matematis.

Di sisi lain, kalkulator akhiratnya juga bisa menghitung bahwa jumlah waktu dinas dibandingkan waktu purna masih banyak waktu dinasnya. Maka dia memilih mengisi masa purnanya melakukan aktivitas yang bermakna, walaupun orang lain tidak melihatnya.

Sementara itu, berdasar kisah di atas, dia tidak menggunakan kalkulator dunia. Dia lebih memilih alat hitungnya menggunakan kalkulator akhirat. Sebab aktivitas yang dijalankan bukan hal yang beraroma gengsi dan harga diri. Namun tetap dia lakukan demi memberikan kenyamanan jamaah masjid menjalankan ibadahnya. Setelah dihitung-hitung waktu dinasnya lebih banyak dibanding sisa waktu purna tugasnya.

Secara ilustratif ada perbedaan kalkulator duniawi dengan akhirat.

Ket: Ilustrasi perbedaan kalkulator dunia dan akhirat. (dokpri)
Ket: Ilustrasi perbedaan kalkulator dunia dan akhirat. (dokpri)
Jadi hasil akhir dari perhitungan kalkulator akhirat adalah berdasarkan keikhlasan dan istiqomah yang dilakukan. Ilustrasi tersebut menjelaskan sosok pak Ikhsan lebih mempriortskan akhirat baik menggunakan rumus penambahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian tentang status sosialnya.

3) Keikhlasan Total

Kisah tersebut juga memberikan nilai kehidupan tentang keikhlasan total yang dilakukan oleh pak Ikhsan. Sebab selama pak Ikhsan menjalankan tanggungjawabnya tidak satupun orang tahu. Pak Ikhsan bisa menjaga kerahasiaan apa yang dikerjakan kepada siapapun, kecuali kepada Alloh SWT. Rahasia tersebut dijaga sampai beliau meninggal dunia. Dalam hal ini pak Ikhsan mengajarkan kepada kita tentang nilai keikhlasan total semata-mata kepada Alloh SWT.

Paparan di atas memberikan gambaran berdasar realita langkah mengisi masa purna tugas yang bermakna secara hakiki yaitu melakukan pekerjaan yang semata-mata berorientasi pada nilai kemuliaan ukhrowi yang merupakan bentuk kebahagiaan hakiki. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun