Dalam konteks ini dia telah menetapkan orientasi hidup yang tepat. Sebab aktivitas yang dipilih adalah aktivitas yang berorientasi pada kepentingan akhiratnya melalui kebermanfaatan tenaga dan waktunya untuk membuat jamaah masjid mendapat layanan kenyamanan dan bersih.
Selain itu, aktivitas tersebut hampir tidak ada yang tertarik. Sebab aktivitas tersebut dipandang oleh orang pada umumnya berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Padahal dia mantan pejabat yang pernah mempunyai kekuasaan terhadap banyak orang.
2) Memilih Kalkulator Akhirat
Secara material, kita mengenal dan mengetahui adanya alat hitung praktis dan akurat yang bernama kalkulator. Sekarang alat tersebut sudah beralih bentuk dalam berbagai rupa. Namun secara fungsi tetap sebagai alat hitung yang praktis, tepat dan akurat. Tetapi paparan ini adalah kalkulator yang bersifat duniawi. Sebab hitung-hitungannya umumnya diketahui oleh banyak orang. Rumus yang digunakan biasanya juga rumus yang bersifat matematis.
Di sisi lain, kalkulator akhiratnya juga bisa menghitung bahwa jumlah waktu dinas dibandingkan waktu purna masih banyak waktu dinasnya. Maka dia memilih mengisi masa purnanya melakukan aktivitas yang bermakna, walaupun orang lain tidak melihatnya.
Sementara itu, berdasar kisah di atas, dia tidak menggunakan kalkulator dunia. Dia lebih memilih alat hitungnya menggunakan kalkulator akhirat. Sebab aktivitas yang dijalankan bukan hal yang beraroma gengsi dan harga diri. Namun tetap dia lakukan demi memberikan kenyamanan jamaah masjid menjalankan ibadahnya. Setelah dihitung-hitung waktu dinasnya lebih banyak dibanding sisa waktu purna tugasnya.
Secara ilustratif ada perbedaan kalkulator duniawi dengan akhirat.
Jadi hasil akhir dari perhitungan kalkulator akhirat adalah berdasarkan keikhlasan dan istiqomah yang dilakukan. Ilustrasi tersebut menjelaskan sosok pak Ikhsan lebih mempriortskan akhirat baik menggunakan rumus penambahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian tentang status sosialnya.
3) Keikhlasan Total
Kisah tersebut juga memberikan nilai kehidupan tentang keikhlasan total yang dilakukan oleh pak Ikhsan. Sebab selama pak Ikhsan menjalankan tanggungjawabnya tidak satupun orang tahu. Pak Ikhsan bisa menjaga kerahasiaan apa yang dikerjakan kepada siapapun, kecuali kepada Alloh SWT. Rahasia tersebut dijaga sampai beliau meninggal dunia. Dalam hal ini pak Ikhsan mengajarkan kepada kita tentang nilai keikhlasan total semata-mata kepada Alloh SWT.
Paparan di atas memberikan gambaran berdasar realita langkah mengisi masa purna tugas yang bermakna secara hakiki yaitu melakukan pekerjaan yang semata-mata berorientasi pada nilai kemuliaan ukhrowi yang merupakan bentuk kebahagiaan hakiki. Semoga bermanfaat.