d). Anak-anak usia TK mempunyai anggapan bahwa disebut sekolah apabila bersama dengan gurunya dan teman-temannya secara langsung, bukan dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring dianggap seperti melihat video sebagaimana mestinya.
![Keterangan: saat peserta didik dipandu untuk melakukan prokes oleh gurunya (Dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/09/02/tkit7-6130375d31a287160676ccc5.jpeg?t=o&v=555)
![Keterangan: pengembangan keterampilan dalam PTM terbatas (Dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/09/02/tkit4-6130385931a2873521092c22.jpeg?t=o&v=555)
Sehingga PTM dianggap sebagai magnet bagi sekolah untuk mendapatkan tambahan peserta didik. Sedangkan bagi orangtua menjadi magnet untuk menyekolah anak-anaknya di sekolah pilihan yang dianggap sesuai dengan visi dan misi keluarganya.
Pembelajaran daring bagi anak-anak usia TK memunculkan persoalan tersendiri. Sebab pada usia tersebut anak-anak masih membutuhkan pendampingan langsung melalui interaksi dan komunikasi langsung dengan orang-orang yang di sekitarnya (secara khusus guru).Â
Sehingga pembelajaran daring dipersepsi sebagai proses "bukan sekolah" tetapi bermain video semata. PTM semoga menjadi kesempatan emas dalam mengembangkan masa-masa berpikir emasnya (gold mind).