Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Suku Korowai", Tampilkan Sensasi Identitas Diri di Tengah Proses Modernisasi

28 April 2021   08:48 Diperbarui: 29 April 2021   14:02 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia memiliki sejuta pesona budaya. Ratusan ribu suku bangsa telah memberikan torehan adat, tradisi, sistem kepercayaan, kesenian, bahasa serta budaya. Tampilan semua aspek tersebut memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing. Sehingga ekspresinya menebarkan sejuta pesona bagi warna warni kehidupan Nusantara tercinta.  

Suku Korowai menjadi salah satu bagian sejuta pesona tersebut. Berada di tengah belantara hutan Papua, suku ini mengembangkan langkah "local genius" dengan menampilkan karakteristik gaya hidup yang berbeda dengan suku-suku lain di sekitarnya.

Apabila suku bangsa lain mempunyai rumah panggung, (misalnya Gadang:Minangkabau, Bentang:Dayak,dll), Suku Korowai menampilkan "rumah pohon, rumah tinggi" sebagai tempat tinggalnya. Membangun rumah tinggi, di atas pohon adalah salah satu iktiyar menjawab tantangan hidup yang dihadapi. Seperti hal nya suku yang lain dalam memfungsikan rumah adatnya, Suku Korowai juga memfungsikan rumah adatnya sebagai tempat tinggal bersama keluarga. Inilah sensasi Suku Korowai dalam mempertahankan eksistensi diri di tengah modernisasi yang telah dan terus merambah suku-suku pedalaman Papua.

Pada umumnya rumah-rumah adat yang ada berbentuk rumah panggung. Namun suku Korowai membangun rumah di atas pepohonan. Di tempat itu mereka menetap bersama anggota keluarganya. Belum banyak yang mengetahui bahwa suku bangsa Korowai mempunyai sensasi budaya yang unik dan menarik. Pengembangan literasi kita dalam menyosialisasikan kehidupan mereka, tentu akan bisa membantu masyarakat makin mengetahui keunikan-keunikan yang dimiliki.

Suku Korowai hidup dari berburu dan berladang. Makanan pokok adalah sagu. Laki-laki Korowai  bertugas menebang pohon sagu. Perempuan Korowai bertugas memasak sagu yang sudah ditebang dan dipotong-potong. Sistem kepercayaan mereka adalah menyembah nenek moyang. Pengasuhan anak menjadi tanggungjawab ibu. Semoga bermanfaat !

(Dikembangankan dari : Tayangan Acara Indonesia Trans7)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun