Cicak mengikuti perkataan ibu dan ayahnya. Ia pergi membawa beberapa makanan untuk semut. Cicak menelusuri lantai rumah, namun tidak menemukan dimana semut berada.
Ketika cicak merasa lelah, ia beristirahat sejenak di bawah sofa di pojok ruangan. Tak lama setelah ia berdiam diri di sana, ia mendengar suara tangisan.
Ternyata semut sedang menangis di balik kaki sofa sambil berkata, “Aku tidak berani pulang, aku takut melihat keluargaku mengharapkan makanan di saat aku gagal mempertahankan makanan yang aku punya.”
Cicak semakin merasa bersalah, ia berjalan menghampiri si semut dengan membawa makanan dari ayah dan ibunya, kemudian ia mengatakan, "Ini untukmu. Maafkan aku."