Mohon tunggu...
Cintia Gita Pramesi
Cintia Gita Pramesi Mohon Tunggu... Penulis - Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cicak dan Semut: Keegoisan Berakhir Penyesalan

11 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 12 Februari 2021   01:48 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasiana.com/cintiagita

Cicak mengikuti perkataan ibu dan ayahnya. Ia pergi membawa beberapa makanan untuk semut. Cicak menelusuri lantai rumah, namun tidak menemukan dimana semut berada.

Ketika cicak merasa lelah, ia beristirahat sejenak di bawah sofa di pojok ruangan. Tak lama setelah ia berdiam diri di sana, ia mendengar suara tangisan.

Ternyata semut sedang menangis di balik kaki sofa sambil berkata, “Aku tidak berani pulang, aku takut melihat keluargaku mengharapkan makanan di saat aku gagal mempertahankan makanan yang aku punya.”

Cicak semakin merasa bersalah, ia berjalan menghampiri si semut dengan membawa makanan dari ayah dan ibunya, kemudian ia mengatakan, "Ini untukmu. Maafkan aku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun