Mohon tunggu...
Cinthia Syafira D
Cinthia Syafira D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor

Mahasiswi Akuntansi IPB 58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah dengan Pendidikan Karakter di Masa Pandemi Covid-19

17 Juli 2021   11:18 Diperbarui: 17 Juli 2021   11:59 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengajukan banding kepada guru dan orang tua untuk melakukan pendidikan yang signifikan di rumah, dan pencapaian akademik atau kognitif. Banding ini tampaknya mendapat banyak keluhan dari serangkaian orang tua dan siswa yang mengalami kesulitan dalam memenuhi pembelajaran secara online, baik dari segi internet siswa minimalis, media pembelajaran yang dilakukan oleh guru dominan membuat siswa merasa jenuh, maupun jumlah tugas yang diberikan. Hal ini adalah kendala yang telah terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran online dengan implementasi yang sangat kurang optimal.

Dalam hal ini, siswa harus memiliki kegiatan belajar meskipun mereka berada di rumah seperti membaca, melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan kegiatan positif lainnya. Namun, dibalik setiap sisi positif dari suatu hal, pasti terdapat sisi negatif atau setidaknya kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi, salah satunya yaitu pendidikan karakter selama masa pandemi Covid-19 ini terasa menjadi sedikit terabaikan.

Pada saat ini, gangguan terjadi di dunia pendidikan. Pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka di sekolah, tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis. Pandemi Covid-19 menyebabkan implementasi beberapa kebijakan untuk memutuskan difusi Covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat agar selalu menggunakan masker ketika meninggalkan rumah, selalu menjaga jarak jika sedang bersama orang lain, dan rajin mencuci tangan.

Pemerintahpun mulai menerapkan kebijakan, bekerja dari rumah. Kebijakan ini dilakukan agar masyarakat dapat menyelesaikan segala pekerjaannya dari rumah. Kementrian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu, menutup sekolah dan menggantikan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan secara online. Dengan menggunakan sistem pembelajaran online ini, terkadang ada beberapa kendala yang dihadapi siswa dan guru seperti, keterbatasan infrastruktur seperti laptop atau ponsel yang kurang mendukung, bahan materi yang diberikan belum diselesaikan dan mengkombinasikannya dengan tugas-tugas lain dan guru mengalami hambatan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan mereka cenderung fokus pada akhir kurikulum.

Sebelumnya, ketika kegiatan pendidikan dilakukan di sekolah, dapat dilakukan pengawasan langsung. Kegiatan yang mendukung pendidikan karakter juga dapat dilakukan secara langsung, secara intensif dan dapat diukur dengan keberhasilan mereka. Akan tetapi ketika kegiatan pendidikan dilakukan secara online, di mana yang terjadi lebih banyak hanyalah proses pembelajaran yang memberikan pengetahuan saja.

Dibalik masalah dan keluhan dari siswa maupun guru, mereka juga dapat mendominasi teknologi untuk mendukung pembelajaran online dalam situasi pandemi saat ini. Siswa dan guru dapat mempercepat teknologi pembelajaran digital sebagai keharusan bagi mereka dan sebagai sarana untuk mempelajari nilai-nilai dasar pendidikan karakter. Kemudian, teknologi juga dapat digunakan dengan sebaik-baiknya agar dapat mengembangkan kreativitas terhadap siswa.

Fasilitas yang digunakan untuk media pembelajaran online seperti, e-learning, Zoom, Youtube, WhatsApp, Telegram dll. Fasilitas ini dapat digunakan secara optimal sebagai pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, teknologi sangat berguna untuk komunikasi, belajar dan lainnya tanpa harus bertemu secara langsung. Penggunaan teknologi pendidikan selaras dengan usia revolusi industri yang terus berkembang sebagai media utama untuk dapat berkontribusi baik oleh proses pendidikan.

Pandemi ini juga bisa menjadi kebijaksanaan lain, yaitu orang tua mungkin lebih mudah untuk memantau perkembangan anak-anak, orang tua dapat membimbing anak-anak secara langsung tentang ketidakjelasan materi pembelajaran yang kurang dipahami oleh anak-anak, dan membuat hubungan kedekatan serta komunikasi antara orang tua dengan anak-anak semakin terjalin dengan baik.

Oleh karena itu, teknologi sangat berguna untuk kehidupan kita dalam situasi pandemi seperti sekarang. Dengan teknologi kita dapat melakukan apapun yang berfungsi untuk sekolah, bekerja, dll. Guru juga dapat memberikan bahan materi dengan metode interaktif, sehingga dapat mengembangkan kreativitas siswa. Orang tua juga memiliki peran penting dalam realisasi keberhasilan belajar dan perubahan sikap yang dimiliki oleh siswa, dan orang tua diharapkan dapat bekerja sama untuk memantau dan memotivasi siswa secara lebih aktif, sehingga mereka terbiasa berperilaku yang sesuai dengan kepribadian rakyat Indonesia. Kami berharap pandemi Covid-19 segera selesai, sehingga semuanya bisa kembali secara normal dan dapat beraktivitas kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun