Perguruan tinggi dengan jargon baru "Kampus berdampak" didorong untuk lebih aktif berperan dalam masyarakat. Upaya untuk meningkatkan kinerja kelompok peternak ayam petelur dan kalkun  di Dusun Karang, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo yang selama ini masih manual dan tradisionil perlu sentuhan teknologi. Untuk itu program pengabdian kepada masyarakat  Universitas Akprind Indonesia mencoba berperan menguatkan  dukungan perguruan tinggi terhadap penggunaan teknologi dalam bidang peternakan. Melalui program hibah pengabdian, kelompok usaha yang bergerak di bidang peternakan ayam petelur dan kalkun memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar.
Problem yang dihadapi peternak adalah semua pproses masih dikerjakan manual, mulai dari penyiapan pakan yang masih menggunakan tenaga manusia, kendali kondisi kandang belum ada alatnya, sampai manajemen data kandang yang masih mengandalkan catatan-catatan manual. Unutk itu Tim pelaksana hibah menilai potensi peternakan perlu diadakan sentuhan teknologi. Tim menjumpai perangkat desa Tuksono dan berkunjung ke lahan peternakan untuk menawarkan program bantuan hibah teknologi tepat guna.
Berdasarkan hasil kunjungan ke mitra, ditemukan beberapa solusi. Untuk penyiapan pakan ternak, misalnya Masjoli, pengelola peternakan menyampaikan "selama ini penyiapan pakan dikerjakan manual, dengan sekop untuk mengaduk pakan yang terdiri dedak, konsentrat, jagung dan lainnya". Tim PkM menawarkan dua alat bantuan TTG, yaitu Granulator pencampur makanan menjadi pelet dan alat Mixer pakan ternak. Terkait dengan pemantauan kondisi kandang yang berhubungan suhu dan kelembaban kandang juga belum ada alat yang digunakan untuk memantau. Terkait dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut, Tim Hibah memeberikan bantuan berupa penerapan alat kendali suhu dan kelembaban kandang serta bantuan listrik PLTS untuk penerangan kandang. "Penerangan kandang berbasis PLTS ini mahal pada awalnya, tetapi akan murah pada waktu ke depannya, sehingga akan dapat mengurangi beaya produksi", jelas Amir Hamzah selaku ketua Tim Pelaksana Hibah. "selain itu pemantauan kandang untuk kendali suhu dan kelambaban dengan ThermHygrometer berbasis IoT juga akan menjaga stabilitas suhu dan kelembaban kandang, sehingga produksi telur dapat terjaga optimalnya", tambah Amur Hamzah.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Ketua pelaksana Dr.Ir. Amir Hamzah, M.T. menyampaikan apresiasi kepada pihak Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada DPPM Universitas Akprind Indonesia, atas dukungan hibah Pengabdian kepada masyarakat tahun 2025 . Bantuan tersebut menjadi dorongan semangat para peternak untuk terus berkarya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI