Mohon tunggu...
Cinka Yuniar P
Cinka Yuniar P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN Online Undip, Terobosan Baru Pengabdian Mahasiswa di Masa Pandemi

10 Agustus 2020   15:57 Diperbarui: 10 Agustus 2020   16:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tema KKN Tim II Tahun 2020 | dokpri

 Semarang (10/8) - Masa pandemi telah berlangsung selama hampir 6 bulan di Indonesia. Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, pemerintah telah memberlakukan peraturan pembatasan sosial di segala sektor. 

Hal ini tentu mempengaruhi aktivitas masyarakat. Berbagai pekerjaan yang biasanya dilakukan dalam pertemuan tidak boleh dilakukan dan harus dialihkan melalui media online. Salah satunya aktivitas yang terdampak kegiatan perkuliahan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini menyangkut program pengabdian mahasiswa, atau Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang menjadi kegiatan resmi setiap tahun oleh hampir seluruh universitas.

Universitas Diponegoro (Undip) tidak terkecuali, juga memiliki kewajiban untuk memberangkatkan mahasiswa yang duduk di semester 6 untuk melakukan KKN. Meskipun terkendala masa pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangat Diponegoro Muda, sebutan bagi mahasiswa Undip, dan Undip untuk tetap menjalankan amanah tersebut. Undip untuk pertama kalinya melaksanakan KKN di kampung sendiri dengan basis kegiatan online. Kegiatan KKN yang dinamai “KKN Pulang Kampung” ini dicetuskan untuk mencari jalan keluar pengabdian yang dapat dilakukan mahasiswa selagi dalam masa pandemi.

Sesuai dengan namanya, “KKN Pulang Kampung” menekankan pelaksanaan KKN di wilayah tempat tinggal dari masing-masing mahasiswa. Kampus berharap mahasiswa dapat bekerjasama dengan petinggi dan perangkat wilayah untuk menemukan masalah yang dialami masyarakat selama masa bencana ini dan sekaligus juga mengaplikasikan solusi-solusi yang mungkin dilakukan bersama. Meskipun begitu, kegiatan ini bukannya tidak mengindahkan anjuran physical distancing dari pemerintah. Program-program yang diadakan antara wilayah dan mahasiswa harus tetap menjunjung protokol kesehatan.

Berbicara tentang permasalahan yang dialami masyarakat selama masa pandemi, tentu mayoritas masyarakat di Indonesia lebih banyak merasakan dampak negatif dibandingkan dampak positif. Hal ini juga dirasakan oleh warga Kelurahan Banyumanik. 

Di Kelurahan Banyumanik sendiri, salah satu permasalahan yang banyak dialami warganya adalah menurunnya tingkat perekonomian keluarga. Hal ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas berbagai sektor industri sehingga mereka harus mengurangi jam kerja karyawan atau bahkan memutus hubungan kerja secara sepihak. Oleh karena itu, banyak bantuan yang harus disalurkan kepada warga Kelurahan Banyumanik.

Permasalahan kesehatan juga menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Risiko kesehatan yang diterima penduduk sangat besar, menimbang beberapa warga di kelurahan tersebut bermatapencaharian sebagai pebisnis. Kontak sosial yang dilakukan di masa pandemi bahkan tidak berkurang dan warga rentan tertular.

Ditambah, pemilik bisnis maupun warga masih memiliki kesadaran yang kurang akan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap dalam situasi bisnis yang padat. Kurangnya pemahaman akan APD tidak hanya terjadi di kelurahan ini namun juga di wilayah lain. Di Kelurahan Palebon, Panti Asuhan Siti Khadijah ditinggali oleh anak-anak dan remaja yang masih banyak melakukan aktivitas sosial dengan masyarakat eksternal. Namun, belum ada di antara mereka yang menggunakan APD secara lengkap.

Melihat beberapa isu yang berkembang, mahasiswa Undip dari Kelurahan Banyumanik memutuskan untuk membuat dua program untuk membantu mengatasi permasalahan. Cinka Yuniar Pramesti, seorang mahasiswi jurusan Manajemen merancang program edukasi bisnis dan manajemen keuangan keluarga bagi masyarakat yang ekonominya terdampak oleh pandemi. 

Di samping itu, Cinka juga membantu masyarakat meningkatkan kesadaran penggunaan face shield melalui program pelatihan pembuatan face shield sederhana. Program ini disambut baik oleh Kepala Kelurahan Banyumanik, Bapak Poerwa Kasmanto Adi serta Kepala Panti Asuhan Siti Khadijah Pedurungan.

Edukasi bisnis dan manajemen keuangan keluarga dikemas secara menarik melalui sebuah buku saku berjudul “Mengelola Keuangan dan Mendapatkan Penghasilan melalui Wirausaha di Masa Pandemi”. Edukasi akan ditekankan kepada bisnis sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian keluarga di saat penghasilan profesi utama menurun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun