Mohon tunggu...
Cindy Leviona
Cindy Leviona Mohon Tunggu... Penulis - CindyL

Seorang siswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Keambiguan Transplantasi Organ sebagai Pedang Bermata Dua

6 Oktober 2019   18:18 Diperbarui: 7 Oktober 2019   21:13 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tetapi dari penelitian tersebut tampak bahwa jumlah penderita kanker akibat transplantasi organ tidak seberapa besar dibandingkan dengan mereka yang berhasil transplantasi tanpa terserang kanker.

Terbentuknya sel kanker dalam tubuh sebenarnya diakibatkan oleh banyak sekali faktor dan lemahnya imun tubuh merupakan satu diantaranya. 

Menempatkan transplantasi organ menjadi penyebab utama penyakit kanker bukanlah sesuatu yang tepat. Namun, menyangkal fakta bahwa salah satu pemicu kanker adalah transplantasi organ juga bukan hal yang tepat. 

Transplantasi organ memang meningkatkan resiko bagi kanker tumbuh dalam tubuh seseorang, tetapi bahkan seseorang yang menderita autoimun, AIDS maupun penyakit mengenai sistem imun juga dapat menderita hal yang sama. 

Mereka semua memiliki satu kesamaan yaitu masalah kekebalan tubuh yang tidak kuat melawan berbagai macam virus dan penyakit. Kekebalan tubuh yang menurun akibat obat imunosuppresan bukan hanya bisa menyebabkan kanker. Penyakit lain seperti infeksi juga dapat menyerang para pasien pasca meminum obat imunosuppresan.

Melalui data-data yang telah penulis peroleh dan melalui berbagai aspek yang dibandingkan, maka tingkat kesetujuan penulis terkait permasalahan bahwa transplantasi organ pada manusia  menimbulkan kanker mencapai  55%. 

Hal ini bukan tanpa alasan. Faktanya, kanker adalah penyakit yang dapat menyerang siapapun, dan resiko kanker yang meningkat pada pasien transplantasi organ juga diakibatkan oleh obat immunosuppresan. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan kanker pada pasien adalah menurunnya kekebalan tubuh dan bukan masalah transplantasi organnya. 

Karena, pastinya organ yang ditransplantasikan dan pasien sudah di periksa kondisinya secara menyeluruh dan dipastikan bebas dari penyakit sebelum proses transplantasi dilakukan agar tidak menimbulkan adanya resiko lain maupun peningkatan resiko kanker karena faktor tersebut. Tentunya hal ini terjadi pada kemungkinan paling baik, namun bisa jadi ada faktor-faktor pengganggu pada proses transplantasi yang memicu pertumbuhan kanker, seperti malpraktik dokter ataupun pemberian obat yang salah dan berpotensi memicu kanker.

Semua orang yang tidak memiliki imun tubuh yang kuat memiliki potensi yang sama untuk terserang penyakit, baik itu kanker maupun penyakit lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alo dokter.com. 2017. "Alergi Obat". Diunduh dari https://www.alodokter.com/alergi-obat , hari Sabtu, 5 Oktober 2019, pukul 15.45 WIB.
  2. Chauhan, Veeraish. 2019. “Reducing Risk of Cancer After a Kidney Transplant”. Diunduh Dari https://www.verywellhealth.com/link-between-kidney-transplants-and-cancer-4125901 , hari Sabtu, 5 Oktober 2019, pukul 18.09 WIB.
  3. Doktersehat.com. tt. "Risiko kanker meningkat saat system kekebalan tubuh menurun". Diunduh dari https://doktersehat.com/risiko-kanker-meningkat-saat-sistem-kekebalan-tubuh-menurun/ , hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 19.10 WIB.
  4. Health.detik.com. 2011. "Risiko kanker berlipat ganda setelah transplantasi organ". Diunduh dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1758642/risiko-kanker-berlipat-ganda-setelah-transplantasi-organ , hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 19.20 WIB.
  5. Juniman, Puput Tripeni. 2018. "WHO: Kanker membunuh hampir 10 juta orang di dunia tahun ini". Diunduh dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180913133914-255-329910/who-kanker-membunuh-hampir-10-juta-orang-di-dunia-tahun-ini , hari Sabtu, 5 Oktober 2019, pukul 16.02 WIB.
  6. National Kidney Foundation. Tt. “Post-transplant lymphoproliferative disorder (PTLD)”. Diunduh Dari https://www.kidney.org/atoz/content/post-transplant-lymphoproliferative-disorder-ptld , hari Sabtu, 5 Oktober 2019, pukul 18.15 WIB.
  7. National Cancer Institute. 2016. "Cancer After Organ Transplant: Understanding the role of The Immune System". Diunduh dari https://www.youtube.com/watch?v=jeYnGX7JJIA, hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 20.03 WIB.
  8. Rampengan, Zefanya. 2011. "Penerima Transplantasi Organ Beresiko besar kena kanker". Diunduh dari https://www.voaindonesia.com/a/penelitian-baru-di-amerika-penerima--133964393/100817.html , hari Kamis, 3 Oktober 2019 pukul 19.05 WIB.
  9. Yayasan Kanker Indonesia. Tt. "Tentang Kanker". Diunduh dari http://yayasankankerindonesia.org , hari Jumat, 4 Oktober 2019 pukul 19.23 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun