Mohon tunggu...
Cindy Dwi Puspitasari
Cindy Dwi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ga ada

Ga ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Santri Sebagai Paku Pada Kontruksi Bangunan

21 Oktober 2021   21:02 Diperbarui: 22 Oktober 2021   00:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai semua, kembali lagi kali ini saya akan berbagi artikel dengan para pembaca sekalian guna memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021.

Untuk memperingati Hari Santri Nasional ini saya akan menyongsong tema Santri dengan judul yang sudah tertulis di atas yakni  filosofi Santri sebagai paku pada kontruksi bangunan.

Para pembaca sekalian tentunya kita sudah tahu kan apa dan siapa itu santri, tapi jika belum saya akan sedikit menjelaskannya. Santri adalah seseorang yang ingin mendalami ilmu agama Islam dengan mengikuti pendidikan dan menetap di suatu tempat yang biasanya dinamakan dengan pondok pesantren.

Selain untuk tempat belajar pendidikan agama Isam, pondok pesantren ini banyak sekali ilmu yang diajarkan pada para santrinya yang tentunya juga merupakan adab dan perilaku yang sudah lama diterapkan oleh masyarakat Indonesia seperti menerapkan sikap tanggung jawab atas tugas dan dirinya sendiri, hidup secara sederhana, saling bergotong royong, menghormati orang yang lebih tua, dan displin dalam mengatur waktu.

Mengenai judul di atas tentang santri yang akan saya uraikan, bagi para pembaca saya mendapatkan judul tersebut melalui sebuah filosofi yang mana nantinya ketika saya uraikan akan memiliki makna dan arti yang begitu mendalam. Berikut uraiannya

Sebelumnya bagi para pembaca tahukah anda apa fungsi dari paku dalam kontruksi bangunan, meskipun terbilang cukup kecil tapi paku memiliki fungsi dan peranan sangat besar dalam proses pembangunan untuk dapat menjadikan bangunan tersebut kokoh.

Pada sebuah bangunan sendiri paku merupakan media yang sangat penting untuk menggabungkan sebuah komponen yang bertaut menjadi satu. Saat bangunan tersebut sudah menjadi tegak dan kokoh maka jarang ada yang memujinya karena paku tidak terlihat dan telah menyatu dengan komponen bangunan lainnya.

Nah dari filosofi di atas bahwasannya santri sendiri dianalogikan sebagai paku pada kontruksi bangunan yakni santri diharapkan dapat menjadi orang atau insan yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain maupun negaranya tentunya dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu santri juga harus dapat memiliki fungsi dan mampu berperan seperti halnya paku dalam kontruksi bangunan tersebut.

Dari kepribadian seorang santri menurut filosofi di atas dapat saya simpulkan bahwa sama seperti halnya paku santri diharapakan tetap mampu bermanfaat bagi negaranya, peduli dan mampu berbaur dengan masayarakat.

Selain itu santri juga harus dapat menjadi seseorang yang berintelektual tinggi agar dapat menjadi pemersatu bangsa dan negaranya serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dan orang -- orang yang ada di sekitarnya.

Dalam rangka hari Santri Nasional ini untuk dapat menjadikan para santri terdepan dalam pelbagai hal menurut saya, yakni dengan mengamalkan dan menjaga nilai -- nilai keberagaman dan kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun