Mohon tunggu...
Cindy Dwi Puspitasari
Cindy Dwi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ga ada

Ga ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi dan Pilihan Suara Rakyat

7 Oktober 2021   15:15 Diperbarui: 7 Oktober 2021   15:15 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan sistem demokrasi perwakilan, yaitu dimana seluruh rakyat berhak memberikan pendapat atau suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat. Wakil rakyat yang terpilih tersebut kemudian mengutarakan aspirasi rakyat dalam mengatasi permasalahan di negaranya dan mensejahterakan kehidupan rakyatnya.

Demokrasi ini dilaksanakan agar kesejahteraan dan kebutuhan rakyat dapat terpenuhi. Dalam pengambilakn kebijakan negara mengenai demokrasi yaitu tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara umum.

Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan seluruh rakyat, maka dalam suatu negara demokrasi akan tercipta kepuasan seluruh rakyat.

Demokrasi dapat dapat dikatakan sukses apabila dilihat dari beberapa kriteria, seperti partisipasi masyarakat yang efektif, kesamaan hak dalam suara, tingkat kecerdasan rakyat dalam meimilih, dan inklusi sosial (Robert Dahl, 1998).

Nah dalam memilih pemimpin negara ataupun wakil rakyat pastinya di negara kita Indonesia menjalankan pemilu yang perolehan hasilnya diambil dari seluruh suara rakyat yang sudah memenuhi syarat dalam ikut pemilu.

Dalam pelaksanaannya pemilu memilik asas yang harus diterapkan, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Dengan menerapkan asas pemilu diharapkan proses pemilihan ini dapat berlangsung secara adil, bebas tidak adanya tekanan dari belah pihak manapun, serta menghindari terjadinya kecurangan yang terjadi saat pemilihan berlangsung.

Yang saya pertanyakan, apakah pilihan suara yang dilakukan oleh rakyat tepat?

Sebelumnya seringkali pada saat pemilu rakyat tidak menggunakan pilihan suaranya dengan benar, nyatanya masih banyak politik uang yang terjadi didalamnya. Rakyat memilih bukan karena calon perwakilan itu mampu atau tidak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, namun hanya karena uang saja.

Sehingga menyebabkan banyaknya kasus korupsi, adanya penyelewengan kekuasaan, hingga yang sering terjadi dan dialami oleh rakyat sendiri yaitu pemberian harapan dan janji-janji saja kepada masyarakat. Meskipun kasus seperti ini sudah sering terjadi, namun tetap saja saat pemilu terlaksana mereka hanya mengaharapkan uang, seakan-akan mereka juga mendukung tindakan yang dilakukan oleh wakil rakyat yang dipilihnya tersebut.

Rakyat memilih golput atau tidak sama sekali memberikan hak suaranya dalam pemilu, sehingga nantinya hak suara tersebut bisa disalah gunakan oleh oknum yang curang.Kemudian kurangnya minat rakyat dalam mengetahui dan mempelajari dunia politik sehingga dunia politik hanya diisi oleh orang-orang yang sama dalam memimpin.

Maka dari itu mari memulai semuanya dari diri kita mulai sekarang, dengan ikut beraspirasi menyuarakan hak kita dengan bijak dalam memilih calon perwakilan yang mampu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun