Banyak pasangan yang memiliki kesamaan dalam nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku, lebih memiliki kesempatan untuk menjalani hidup pernikahan yang bahagia.
Namun dalam kasus-kasus lain, kita sering menemukan individu mencintai dan menjalin hubungan dengan individu lain yang memiliki banyak perbedaan dibanding dirinya.
Fenomena tersebut dapat dijelaskan oleh sudut pandang teori komplementer.
Individu tertarik dengan individu lain yang memiliki banyak perbedaan dengan dirinya karena ia merasa bahwa individu tersebut memiliki kelebihan yang dapat melengkapi kekurangan yang melekat pada dirinya.
Contohnya adalah ketika seorang laki-laki introvert memilih untuk menikah dengan wanita yang extrovert ataupun laki-laki yang tubuhnya tidak begitu tinggi akan memilih wanita dengan tubuh yang cukup tinggi untuk menjadi teman hidupnya.
4. Mencintai Orang yang Mencintai Dirinya
Hal tersebut didukung oleh maslow's hierarchy of needs milik Abraham Maslow.
Maslow (dalam Myers, 2002) menyatakan bahwa manusia membutuhkan atau menginginkan orang lain untuk mencintai dirinya.
Saat orang tersebut merasakan cinta yang telah diberikan kepadanya, ia akan merasa dihargai, terjadi peningkatan penilaian diri, merasa dirinya menarik, dan juga merasa memperoleh penerimaan sosial.
5. Simbiosis Mutualisme