Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Benci untuk Mencari

19 Agustus 2018   06:13 Diperbarui: 19 Agustus 2018   14:50 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneh yaaaa,

Penolakan yang sudah aku siapkan sedemikian rupa tak mampu untuk menekan rasa yang semakin menjelma, tak perlu aku sampaikan, sutradaraku sudah mengijinkan aku berlaku seperti ini saja aku sangat tersanjung.

Sempurna, selayaknya sedang berjalan membelah rumput pagi.

Aku ijinkan pikirku menggambar suasana malam ini seperti itu.

Aku berjalan ditemani desiran angin dibalik embun yang tersembunyi di tingginya rumput yang sangat menikmati sentuhan kecilku hanya untuk sekedar menurunkan embun berpindah pada jariku.

Berjalan terus, aku langkahkan kaki diatasi kerikil yang berderik saat kuinjak.

"Kau kenapa? Kau tidak suka aku injak?"

Itu sudah takdirmu, terima saja.

Sekalipun kau diinjak ribuan kaki, kau adalah penyempuna dari indahnya tanah disepanjang jalan ini.

Aku terdiam, kubungkukkan dan kucondongkan badanku.

Aku genggam kerikil yang sedang menatapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun