Sunyi, sepi benar-benar hening, sesekali terdengar sayup suara angin yang sedang menggeliat.
Woww, suara angin yang begitu kurindukan.
"Kau sampaikan pesan apa untukku?"
Aku kembangkan senyum terbaikku, berharap ada rindu yang terkirim untukku.
Lagi-lagi aku lupa, tak ada rindu untukku, hanya harapan atas rasa yang hampa.
Pasangan setiaku sudah tersaji, aku tatap lekat-lekat.
Kau sungguh mampu menjadi stuntman untuk mengisi imajinasi tak terarah.
Kerinduan ku terobati dengan wangi khasmu yang sudah memiliki ruang di sudut pikirku.
Aku yakin, hatiku tak kan menolak saat wangi khasmu bertandang.
"Kau tahu tidak hey pasangan setiaku, hangatmu yang kau alirkan mampu memelukku dengan erat?"
Rasanya dingin yang membungkus jari tanganku saja sudah sedikit menghangat, aku berharap kau transfer energi mu dengan baik seperti halnya harapku untuk kau genggam jari-jari ku dengan sedikit kecup yang kau beri.