Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Benci untuk Mencari

19 Agustus 2018   06:13 Diperbarui: 19 Agustus 2018   14:50 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunyi, sepi benar-benar hening, sesekali terdengar sayup suara angin yang sedang menggeliat.

Woww, suara angin yang begitu kurindukan.

"Kau sampaikan pesan apa untukku?"

Aku kembangkan senyum terbaikku, berharap ada rindu yang terkirim untukku.

Lagi-lagi aku lupa, tak ada rindu untukku, hanya harapan atas rasa yang hampa.

Pasangan setiaku sudah tersaji, aku tatap lekat-lekat.

Kau sungguh mampu menjadi stuntman untuk mengisi imajinasi tak terarah.

Kerinduan ku terobati dengan wangi khasmu yang sudah memiliki ruang di sudut pikirku.

Aku yakin, hatiku tak kan menolak saat wangi khasmu bertandang.

"Kau tahu tidak hey pasangan setiaku, hangatmu yang kau alirkan mampu memelukku dengan erat?"

Rasanya dingin yang membungkus jari tanganku saja sudah sedikit menghangat, aku berharap kau transfer energi mu dengan baik seperti halnya harapku untuk kau genggam jari-jari ku dengan sedikit kecup yang kau beri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun