Dengan kondosi perekonomian Bengkulu yang masih minim, upah minumam yang hanya mencapai +- 2 juta 500 ribu penghasilan masyarakat Bengkulu yang pada umumnya masih sangat kecil kenaikan pajak ini sangat menyengsarakan rakyat. Dan program ini sangat berbanding terbalik dengan perkataan yang diucapkan Helmi Hasan pada masa kampanye yang akan membantuh masyarakat. Oleh karenanya kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mendesak kepada Bapak Helmi Hasan untuk segera mengambil kebijakan atas kenaikan pajak kendaraan ini. Kebijikan mengenai opsen pajak ini dapat dilakukan dengan salah satu caranya yaitu merevisi Perda Nomor 7 tahun 2023.
Namun sayangnya sampai saat ini Helmi Hasan tetap tidak mengubris tentang keresahan masyarakat Bengkulu akan kenaikan pajak kendaraan ini. Ia tetap sibuk dengan hal-hal kontroversial yang ia buat agar viral, Â lucunya ia lebih memilih untuk live tiktok yang konsep diskusinya satu arah hanya ia yang berbicara tanpa mendengarkan keluh kesah masyarakat dan lebih menganggap bawah aspirasi kami sebagai sumpah serapah sungguh sangat disayangkan. Sosok pemimpin yang harusnya mendengarkan aspirasi masyarakat tetapi malah antikritik. Sekali lagi kami menekankan bawah kami bukan ingin menjelekan kepemimpinan Bapak Helmi Hasan kami hanya menyapaikan aspirasi masyarakat dan mendesak agar bapak Helmi Hasan segera mengambil kebijakan terkait dengan opsen kenaikan pajak kendaraan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI