Globalisasi telah membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat di seluruh dunia, termasuk dalam hal gaya hidup. Di era modern ini, kemajuan teknologi, arus informasi yang cepat, dan keterbukaan budaya antarnegara telah menciptakan perubahan signifikan dalam cara individu menjalani kehidupan sehari-hari. Gaya hidup masyarakat kini tidak lagi terikat oleh batas geografis, melainkan dipengaruhi oleh trend global yang terus berkembang. Globalisasi telah menjadi kekuatan dominan yang mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk gaya hidup. Arus informasi, perdagangan bebas, dan kemajuan teknologi telah menciptakan dunia yang saling terhubung. Dalam konteks ini, gaya hidup masyarakat mengalami transformasi besar yang tidak bisa dihindari. Namun, apakah perubahan ini membawa dampak positif atau justru merugikan masyarakat?Â
Dari riset yangdapat kita lihat bahwa perubahan gaya hidup di era globalisasi membawa manfaat signifikan, tetapi tetap harus disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah dalam hal konsumsi. Masyarakat kini lebih cenderung mengadopsi budaya konsumtif yang dipengaruhi oleh iklan global, media sosial, dan e-commerce. Barang-barang impor, makanan cepat saji, hingga mode berpakaian ala Barat menjadi bagian dari keseharian. Selain itu, trend hidup praktis dan instan juga mulai mendominasi, menggantikan gaya hidup tradisional yang cenderung sederhana dan hemat. Â Di sisi lain, globalisasi juga memengaruhi pola interaksi sosial. Penggunaan media digital seperti WhatsApp, Instagram, dan Tiktok telah menggeser cara berkomunikasi dari tatap muka menjadi serba virtual. Meskipun membawa kemudahan, hal ini juga memunculkan tantangan berupa menurunnya kualitas hubungan sosial di dunia nyata. Kebersamaan secara fisik tergantikan oleh kehadiran di ruang digital, hal ini dapat kita lihat dari kebiasaaan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti contoh di sebuah perkumpulan kita dengan teman ataupun keluarga, kita sering kali asyik dengan ponsel kita di tengah sebuah perkumpulan, ini adalah salah satu pengaruh teknologi yang kurang baik.Â
Namun, perubahan gaya hidup ini tidak selalu negatif. Banyak hal positif yang juga muncul, seperti meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan ramah lingkungan yang dipopulerkan secara global. Olahraga, diet sehat, serta penggunaan produk organik kini menjadi trend yang semakin diminati. Selain itu, akses terhadap pendidikan dan informasi global membuat masyarakat lebih terbuka terhadap pengetahuan dan nilai-nilai baru yang progresif. Misalnya, masyarakat kini lebih mudah mendapatkan layanan transportasi online, belanja kebutuhan pokok dari rumah, dan bekerja secara fleksibel dengan sistem daring. Perubahan ini menunjukkan bahwa gaya hidup di era globalisasi mendukung produktivitas dan efektivitas.Â
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi juga membawa tantangan serius. Budaya konsumtif menjadi salah satu dampak negatif yang nyata. Gaya hidup hedonis yang mengutamakan penampilan, kemewahan, dan kepemilikan barang-barang bermerek kini semakin marak, terutama di kalangan remaja. Selain itu, media sosial menciptakan tekanan sosial yang tinggi, menyebabkan banyak orang berlomba-lomba menampilkan "gaya hidup sempurna" demi validasi publik. Jika tidak dikontrol, perubahan ini dapat mengikis nilai-nilai lokal seperti kesederhanaan, kebersamaan, dan gotong royong dalam sebuah lingkungan dan oleh karena itu perubahan pola interaksi juga menjadi isu yang perlu dikritisi. Komunikasi tatap muka mulai tergantikan oleh komunikasi virtual. Akibatnya, hubungan antarmanusia cenderung menjadi dangkal. Masyarakat lebih banyak berinteraksi melalui layar, yang pada akhirnya bisa menimbulkan keterasingan sosial dan menurunnya empati.Â
Dengan demikian dalam menghadapi perubahan ini, masyarakat perlu bersikap selektif dan kritis. Tidak semua yang datang dari luar harus diterima mentah-mentah. Perlu ada keseimbangan antara mempertahankan identitas budaya lokal dan beradaptasi dengan perkembangan global. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga memiliki peran penting dalam membimbing masyarakat agar mampu menjalani gaya hidup yang tidak hanya modern, tetapi juga bijaksana dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri bangsa. Maka dengan itu, kita dapat meraih manfaat maksimal dari globalisasi tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu kepada kita penerus bangsa.
                                                                                        #Mari_bertumbuh_(Kata_Lara_99)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI