Mohon tunggu...
cici framita
cici framita Mohon Tunggu... Human Resources - Enjoy life

Golden road

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Si Pena yang Menari...

17 November 2020   11:54 Diperbarui: 17 November 2020   12:12 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan sarang laba-laba yang terus menintal, dalam benakku begitu banyak cerita yang harus aku tuangkan, hampir setiap hari aku menulis cerita dalam diary, mungkinkah aku si Thinker..??

oh.... tidak.....! Lebih tepatnya aku " si Pena yang menari diatas lembaran kosong. Ya..... si thinker adalah orang yang selalu memikirkan sesuatu dan selalu punya solusi, sedangkan si pena, dia hanya penari balet dengan segala kemahirannya mengukir ulasan ide dari si thinker dengan ukiran yang indah.     "si-Pena....Yang menari..??? Hahahahah

Sudah menjadi hobby bagiku menulis cerita, entah dari mana datangnya bakat ini tapi saya syukuri bahwa saya punya ciri khas yang unik " si Tukang Cerita yang belum populer"... Dan baru-baru ini ada cerita yang menarik lagi, mengapa aku sampai di kompasiana ini......

Buku yang selalu saya tulisi dengan cerita, biasanya saya simpan dalam lemari kain saya, bagaikan harta/uang yang takut dicuri orang. Entah mengapa aku tidak mau mempopulerkan ceritaku, tidak mau ada orang yang tahu tentang bakat dan hobbyku... Yahh....jadi si Thinker yang tersembunyi, yang punya motto "Chicy jutawan cerita dalam hati, yang ingin dimengerti".  Motto ini terukir indah di lembaran pertama buku cerita saya.

Sore itu, selesai kuliah, saya ingin sekali menuangkan cerita yang sejak tadi memintal dalam benakku, lalu saya mengambil buku tempat cerita saya tertulis. Tak biasa saya menulis cerita di ruang belajar, tapi entah kenapa kali ini saya menulis disini. Dengan asik si Pena menari-nari dilembaran kosong mengikuti alur ide si thinker, dan tiba-tiba saudari saya memanggil.....

Chicy........! Panggilan pertama saya tidak dengar. Ternyata kalau sudah fokus pendengaran mulai menurun. 

Chicy........! Suara panggilan mulai meninggi, suara itu terdengar agak samar namun tidak saya hiraukan, karena di penuhi rasa senang menari di atas lembaran kosong ini.......

Akhirnya saudari itu mendekat dan memukul pundak saya, sambil berkata " Chicy......!", Akupun terkejut......... Secara spontan akupun berusaha menyembunyikan buku ku, namun saudari saya sudah duluan melihat dan mengambil dari tanganku. Wajah pucat pasi menghampiri wajah manisku yang ditutupi dengan senyum paksa karena grogi. 

Dia mulai membuka dan membolak balik lembaran buku itu, dan membaca tiap judul yang terukir indah....., lalu dia mengembalikan buku itu padaku. Dengan tenang dia berkata " Kamu ternyata punya bakat mengarang dan menulis......, Kamu sudah punya Blog..?, saya hanya menggelengkan kepala " si thinker yang pemalu".

Aku pernah membaca artikel-artikel di kompasiana, banyak tulisan yang menarik dan memotivasi, dari kompasianer, cobalah kamu menulis disana, biar kamu tahu, apakah bahasamu sudah bagus atau tidak, karena dikompasiana setiap artikel/tulisan bila sudah bagus akan dibuat label "pilihan", yang berarti artikelmu bagus, dan kalau lebih bagus lagi akan ditampilkan disiaran kompasiana. 

Toh orang tidak mengenalmu, orang hanya bisa membaca artikelmu, cobalah agar bakatmu tersalurkan." Kata saudari meyakinkanku. Aku merasa tertarik dan mulai mendaftarkan diri di kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun