Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tanpa Mengurangi Rasa Hormat, dari Rakyat dengan Rakyat untuk Rakyat

30 Januari 2020   05:48 Diperbarui: 31 Januari 2020   06:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

100 hari presiden jokowi dan wapres nya mbah k.h ma'ruf amin meninggalkan jejak di tanah nusantara. Masa kepemimpinan hari demi hari telah terlewati dengan perlahannya. Kabinet pemerintahan bapak pun menjadi bahan untuk di kritisi. Mengapa demikian? dengan kritik dan saran yang membangun bangsa ini dari tidurnya.

beberapa fenomena fenomena yang terjadi dengan timbulnya sebuah kerajaan kerajaan baru di indonesia. Menjadikan anomali tersendiri di masa pemerintahan jokowi dan ma'aruf amin dalam menjalankan amanah dari kepercayaan rakyatnya. Atas dasar ini penulis sedikit mengutip perkataan sujiwo tejo dalam acara ilc di tv one yang mengatakan 

"...... saya tidak menganggap hal ini sebuah kelucuan, namun hal ini saya merasakan rakyat indonesia sendiri merindukan sosok pemimpin yang seperti kerajaan seperti sejarah indonesia sebelumnya....."

kenapa hal ini menjadi bahan utama dalam mengkritisi pemerintahan jokowi dan Ma'arufamin? kita menyadari sejak di awal kemerdekaan bangsa indonesia. Soekarno hadir dengan seragam yang begitu gagah dan bijaksana dalam menanggapi suatu permasalahan. dan menjadikan karismatik sendiri bagi rakyat Indonesia dalam melihat sosok soekarno tersebut.

beberapa bulan sebelumnya bagaimana kasus dengan negri china. yang berada di kelautan natuna menjadi sorotan dari berbagai media lokal. tak banyak yang menanggapi positif dan negatif yang di ambil langkah dalam menangani kasus seperti ini. Namun ada langkah serta proses yang harus di tempuh dalam mengenai kasus seperti ini. kenapa demikian? karena takut menganggu kenyamanan teritori indonesia itu sendiri. kritik dari penulis sendiri ialah dalam menganalisis kasus seperti perlu ada tindakan yang independensi dari pemerintah Indonesia sendiri. Karena menyakngkut dalam hal hal kedaulatan NKRI, dan harus lebih responsif dalam menindak keancaman dan kekayaan alam Nusantara ini.

Lanjut permasalahan Hak asasi manusia di masa lampau. Iya ini bukan lagi dari siapa yang menyalakan api. Namun dalam hal ini perlulah tindakan dari pemerintahan khususnya independensi di setiap ke lembaga an di masing masing kabinet pemerintahan. 

Kenapa demikian?, Hal ini di takutkan ada nya mosi tidak percaya atas pemerintah dari rakyat kepada lembaga suatu pemerintahan khusus nya pak Jokowi dan Maruf Amin. Dari lembaga hukum jaksa agung memutuskan kasus Semanggi 1 dan 2 ialah bukan kasus HAM yang berat, padahal sudah di bentuk dari tahun sebelumnya. Jadi kritik kepada kabinet pemerintahan dari penulis pribadi berilah kebebasan serta independensi dari setiap lembaga namun tetap di bawah pengawasan rakyat sendiri.

KPK sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi dari rakyat atas menangani kasus korupsi telah di campuri dengan keputusan yang memuat tersendat. Dengan hal ini penulis cukup menengah saja karena ada beberapa hal yang penulis setujui dalam lembaga korupsi ini. Kritik dari penulis revisi lagi dari suatu keputusan lembaga. Karena yang mengerti kinerja serta kerja nya ya lembaga itu ssndiri. Bukan menjadi suatu lembaga demi membawa lembaga yang menjadi tertinggi.

Namun demikian kita perlu lah mengapresiasi kan kinerja dari kabinet pemerintahan pak Jokowi tersebut. Karena banyak langkah langkah yang menjunjung tinggi dari nilai demokrasi. Yaitu dari lembaga MPR dan DPR yang bersepakat bahwa periode presiden dan wapres menjadi 3 kali. Dan menetapkan kembali sebagai MPR lembaga tertinggi di Indonesia sehingga dapat memutuskan siapa yang berhak menjadi presiden dan wakil presiden. Semua hal itu di bantah semua dari ak Jokowi sendiri. Karena beliau sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang seharusnya. Asas keadilan di utamakan dan menjadi gagasan penting dalam membantah pernyataan dari MPR dan DPR tersebut. 

Tak hanya dalam rangka 100 hari kabinet Jokowi-Maruf Amin ini. Berpesan kepada rakyat yang memiliki atas kepedulian kemajuan bangsa ini. Kita seharusnya sebagai penerus bangsa harus mengawali dan mengawasi dari tindakan tindakan yang melanggar asas Pancasila itu sendiri. Bangsa yang besar ialah bangsa yang peduli atas bangsa sendiri. Tanamkan kepada anak cucu mu nanti bahwa bapak dan ibu mu menjadi pahlawan bagi negara ini. Walaupun tak berperang menggunakan senjata namun bapak dan ibumu ini melawan dengan intelektika untuk para penguasa yang membuat keputusan yang sesuka sesukanya dan leluasa tanpa memikirkan hajat orang banyak. 

Sekian dari penulis, penulis minta maaf jika ada kesalah pahaman dalam diksi, atau apapun itu karena salah murni dari pribadi sendiri. Wallahumafiq Illa amitariq wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokathu. Omswastyatu. Namo budaya , salom, salam kebajikan, dari penulis yang hilang arah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun