Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mari Bertukar Posisi

1 Oktober 2019   15:45 Diperbarui: 3 Oktober 2019   16:45 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Air mataku jatuh lagi...

Setelah sekian lama...

Bukan bermaksud untuk mengungkit masa lalu, bukan.

Yang aku ingat, hal yang terakhir kali membuat hatiku sesesak ini adalah karena berhubungan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya.

Kedekatan yang lama, juga membutuhkan waktu yang lama untuk melupakan dan menghapus semua kenangan itu.

Namun aku berhasil melewatinya, sungguh. Aku sudah bangkit dari segala keterpurukan.

Aku sangat bersyukur karena Tuhan merangkai kisah hidupku dengan sempurna sehingga aku bisa menjadi seperti apa adanya aku saat ini. Aku kuat karena semua yang terjadi di masa lalu. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.

Pola pikirku berubah menjadi semakin dewasa seiring berjalannya waktu melalui kejadian demi kejadian yang aku alami.

Aku semakin mengerti tentang apa itu kasih sayang...

Aku semakin mengerti bahwa kejujuran adalah hal tidak bisa dianggap sepele. Jangan menunda untuk berkata jujur atau terbuka kepada pasangan.

Aku semakin mengerti bahwa kesetiaan itu sungguh-sangat-teramat penting demi berjalannya suatu hubungan.

Namun hari ini, seakan Sang Pemilik Semesta ingin menguji seberapa sabarkah hamba-Nya ini.

Takdir mendekatkan aku dengan pria yang belum selesai dengan segala urusan masa lalunya. Lagi dan lagi.....

Bukan ingin membatasi pasangan untuk berdamai dengan masa lalunya, bukan.

Aku pun berdamai dengan orang-orang yang ada di masa laluku. Demikian juga, aku ingin pasanganku berdamai dengan masa lalunya.

Tapi bukan dengan cara membodohi, mendustai bahkan meduakanku.

Teruntuk para pria,

Jangan ucapkan kata sayang kepada pasanganmu saat ini jika kamu belum benar-benar berdamai atau melupakan masa lalumu dengan baik. Jangan sepelekan kata sayang yang terucap manis dari bibirmu.

Jangan menjadi pria serakah yang mengingkan banyak perhatian dari wanita-wanita lain. Cukupkan dirimu dengan apa yang kamu miliki saat ini. Syukuri kelebihan yang dimiliki wanitamu dan belajar menerima apapun kekurangannya.

Jangan menjadikan hati seorang wanita sebagai pelampiasan belaka.

Jangan sekali-kali mengkhianati wanita, apalagi mencoba bermain api.

Teruntuk para wanita yang masih sendiri,

Hargai kehidupan masing-masing. Belajarlah memperbaiki diri hingga kelak kamu menemukan pria terbaik yang akan menjadikan kamu satu-satunya wanitanya.

Karena wanita yang baik selalu tahu di mana tempatnya, dia tahu batasan-batasannya, dia akan sangat tahu hal yang paling menyakitkan bagi sesama wanita.

Pikirkan akibat apa yang akan terjadi jika ingin menyakiti hati orang lain.

Mari bertukar posisi, apakah kamu sanggup merasakan sakit yang orang lain alami akibat perbuatanmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun