Gonjang-ganjing seputar pengelolaan keuangan sudah menjadi cerita bersambung yang tak pernah sepi dan bahkan menjadi sumber perselisihan. Dan sayalah yang ketiban beban untuk mengurusnya.
Dan untuk menjernihkan kekeruhan yang terjadi diantara pengurus sebelumnya, maka saya punya obsesi untuk memulainya dari meramaikan Masjid di bulan Ramadhan. Upaya pertama tentu bagaimana menjadikan Masjid itu nyaman, baik itu secara fisik (indah, bersih, dan sejuk) maupun secara agama (jalinan ukhwah, pelaksanaan ibadah dll).
Terlepas dari kebiasaan masyarakat yang lebih menjadikan mall dan pusat perbelanjaan lainnya untuk diramaikan ketimbang ke Masjid di akhir-akhir Ramadhan. Kami pengurus tentu harus berupaya bagaimana bisa mengajak jamaah agar mau menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan spiritual mereka selama Ramadhan.
Hal yang pertama tentu menjadikan Masjid senyaman mungkin bagi jamaah secara fisik. Pertama menerima mandat sebagai ketua pengurus kami diwariskan dana kas sebesar Rp. 153.800 dan dana di rekening Rp. 0, Alhamdulillah dalam rangka menyambut Ramadhan kami telah memperbaiki AC sekitar 10 unit yang hampir sebagian besar tidak berfungsi maksimal, kemudian membuat kanopi untuk lahan parkir +/- 2x 75 m2.
Alhamdulillah, karena semua kegiatan kami laksanakan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang setransparan mungkin dan setiap keputusan yang diambil harus melalui rapat pengurus, aliran dana infaq untuk pembangunan Masjid pun lancar.
Kesiapan secara fisik mungkin sudah tidak ada kendala bagi kami. Sekarang persoalannya bagaimana syiar Masjid sebagai pusat kegiatan dan rutinitas spiritual terkhusus di bulan Ramadhan ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Yang pertama kami tempuh adalah mengajak jamaah untuk mengeratkan tali silaturahmi di Masjid dengan mengajak berbuka puasa bersama yang sajiannya dari warga dan untuk warga, mengajak tadarrusan, mengisi tarawih dengan ceramah yang dibawakan oleh dai yang pilihan, juga mengatur agar anak-anak tidak ribut mengganggu kekhusyu'an ibadah.
Alhamdulillah, sampai malam keempat Ramadhan jamaah tarawih dan Shalat subuh cukup banyak, kecuali pada malam pertama yang mungkin karena kelamaan menunggu pengumuman penetapan 1 Ramadhan dari Kementerian Agama, banyak jamaah yang keburu pulang.
Semoga apa yang menjadi obsesi saya secara pribadi dan juga pengurus dapat terwujud, kalau tidak bisa sampai selesai Ramadhan setidaknya dua atau tiga hari terakhir kembali lagi ramai. Dan jumlah jamaah di hari-hari terakhir setidaknya lima atau enam shaf itu sudah cukup bagus dan semoga di Ramadhan yang akan datang lebih meningkat lagi. Aamiin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI