Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadhan Tahun Ini Saya Ingin Meramaikan Masjid di Kompleksku

3 Maret 2025   23:18 Diperbarui: 3 Maret 2025   23:18 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu obsesi yang ingin saya capai di Ramadhan kali ini adalah bagaimana bisa membuat Masjid di lingkungan tempat saya tinggal menjadi ramai di bulan Ramadhan ini. Bukan hanya ramai dalam artian banyak jamaah tetapi juga dengan kegiatannya yakni menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan spiritual jamaah selama Ramadhan.

Sebenarnya ini bukanlah target yang bisa dipenuhi oleh seseorang (saya) tetapi ini tentu harus menjadi target atau tujuan bersama dari pengurus Masjid dan jamaahnya. Nah lantas kenapa kok ini menjadi target dan obsesi saya di bulan Ramadhan kali ini?

Kebetulan ini adalah Ramadhan pertama sejak saya diamanahkan oleh rapat keputusan jamaah sebagai ketua pengurus Masjid di kompleks pemukiman saya. Fenomena yang selalu membuat penasaran dan sekaligus gregetan adalah kenapa di setiap Ramadhan ramainya Masjid itu hanya di awal hingga pertengahan Ramadhan saja setelah itu semakin menurun seiring dengan semakin dekatnya lebaran.

Hal ini terjadi hampir di setiap Ramadhan dan sepertinya tidak hanya di Masjid kompleks saya saja, tetapi juga terjadi di banyak Masjid lainnya. Hari pertama hingga 10 Ramadhan jamaah tarawih di Masjid hampir terisi penuh seperti saat Shalat Jumat. Selepas itu pelan-pelan mulai berkurang hingga tersisa kira-kira dua shaf yang longgar, dari sebelumnya yang mencapai 9-10 shaf.

Bulan Oktober saya mulai diamanahkan sebagai ketua pengurus Masjid. Menjadi pengurus Masjid apalagi sebagai ketua sesungguhnya bukanlah amanah yang mudah, pengurus Masjid bukanlah organisasi yang terbentuk oleh orang-orang dengan visi dan misi yang sama.

Kebetulan Masjid di kompleks saya ini sudah cukup lama keberadaannya, sudah berdiri lebih dari 50 tahun, tidak terlalu besar tetapi juga bukan Masjid yang kecil. Saya sudah terlibat dalam kepengurusannya juga sudah cukup lama sejak dari remaja Masjid, jadi setidaknya saya sudah hapal apa dan bagaimana sih keadaan Masjid di bulan-bulan Ramadhan.

Masalah meramaikan Masjid di bulan Ramadhan tentu merupakan tuntutan ibadah, sungguh berapa meruginya seseorang yang menyia-nyiakan obral pahala di bulan Ramadhan demi urusan dunia yang remeh temeh. Tetapi begitulah kondisi yang bisa kita lihat di waktu-waktu mendekati akhir Ramadhan, Masjid semakin lowong mall-mall semakin padat.

Nah, perkaranya disini untuk meramaikan Masjid itu berarti mengajak banyak orang yang bukan hanya punya banyak kepentingan, tetapi juga punya perbedaan pandangan, perbedaan keinginan hingga perbedaan mazhab.

Persoalan berikutnya dari meramaikan Masjid ini adalah biaya operasional, sebagaimana kita tahu mengelola Masjid agar nyaman dan representative sebagai sarana ibadah jamaah tentu butuh biaya, dan biaya itu sudah pasti datangnya dari jamaah. Nah, jika jamaah kurang, berarti kurang pula pemasukan.

Terkait "biaya" dalam tanda kutip ini bukanlah masalah sepele, kenapa? Karena ini bisa menjadi persoalan di kalangan jamaah tentang apa dan bagaimana pengelolaannya. Hal ini yang membuat saya sebenarnya berat menerima amanah sebagai ketua pengurus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun