Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kenny G, Saxofon, dan Inspirasi

8 Oktober 2021   19:31 Diperbarui: 8 Oktober 2021   19:47 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Album Kenny G/Arista Records   via: discogs.com

Dua album berikutnya yang dirilis adalah G Force (1983) dan Gravity (1985), membawa perjalanan karir Kenny G semakin menanjak, dan di album studio keempatnya, Duotones (1986), yang membuat pemain saxofon itu menjadi bintang internasional. 

Akhirnya mencetak rekor penjualan 5 juta copy, album jazz yang sangat halus itu membawa Kenny G untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan bintang-bintang besar lainnya, termasuk Aretha Franklin, Whitney Houston, dan Natalie Cole. Selama karirnya yang panjang, dia juga tampil bersama Barbra Streisand, Burt Bacharach dan Frank Sinatra.

Setelah merilis album Sillhoutte 1988, dekade berikutnya Kenny G dan suara saxafonnya yang halus mendominasi gelombang udara dan tangga lagu musik dunia. Rilisan 1992-nya, Breathless, terjual lebih dari 12 juta kopi di Amerika Serikat saja dan menjadi album instrumental terlaris dalam sejarah. Pada tahun 1994, Kenny G memenangkan Grammy Award untuk Komposisi Instrumen Terbaik untuk lagu "Forever in Love." Tahun itu ia juga merilis album liburan pertamanya, Miracles, yang mencapai No. 1 di Billboard 200.

Selain kesuksesan komersialnya, Kenny G juga mencatatkan Rekor Dunia Guinness Book pada tahun 1997 karena memainkan nada terpanjang yang pernah direkam pada saxofon. Pada pertunjukan di J&R Music World di New York City, ia menggunakan metode yang disebut pernapasan melingkar untuk menahan E-flat selama 45 menit dan 47 detik. Meskipun akhirnya rekor itu dilampaui pada tahun 2000 oleh Vann Burchfield, Kenny G berharap untuk merebut kembali rekor tersebut.

Terlepas dari kesuksesannya secara komersil, Kenny G juga tidak terlepas dari sasaran kritik terutama dari jajaran jazz kontemporer yang puritan, yang mengabaikan pemain saksofon karena apa yang mereka anggap ringan, dan lebih cenderung ke genre pop.

Namun Kenny G mengabaikan kritik, ia hanya berusaha menjawab dengan mengambil berbagai jenis bentuk musik. Dengan membust rekaman album yang menunjukkan apresiasinya terhadap standar jazz (Classics in the Key of G, 1999), suara tropis (Paradise, 2002), dan ketukan Latin (Rhythm and Romance, 2008). Pada tahun 2010 ia membawakan album yang digerakkan oleh R&B Heart and Soul, dengan kontribusi dari Robin Thicke dan Babyface, dan album terakhir ia kembali ke inspirasi Latin (Brazilian Nights 2015).

Sejak berkarir secara profesional pada 1982, Kenny G telah menciptakan 12 album studio dibawah label Recording Industry Association of America atau RIAA. Sedangkan untuk diskografi lainnya, Kenny telah membuat 5 album kompilasi, 2 album live, 5 album holiday, hingga 5 album greatest hits.

Kenny G selain sebagai saxofonist juga dikenal sebagai pegolf. Pada tahun 2006, Golf Digest menobatkannya sebagai pegolf No. 1 di industri musik.

Kenny G yang menikah dengan Lyndie Benson-Gorelick, dan memiliki 2 orang putra dari pernikahannya itu, Max dan Noah, namun sayangnya setelah menjalani kehidupan panjang pernikahan selama 20 tahun Kenny G mengajukan gugatan cerai terhadap idyrinya Lyndie pada tahun 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun