Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duka Mendalam untuk Gabriella Meilani Sang Pahlawan Kesehatan

16 September 2021   22:16 Diperbarui: 16 September 2021   22:18 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Mendiang Gabriella Meilani (beritasatu.com)

Duka yang mendalam menyelimuti tenaga kesehatan (nakes) Indonesia dan juga seluruh rakyat Indonesia, setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo melakukan aksi penyerangan dan pembakaran di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.

Dalam penyerangan KKB itu Selain melakukan baku tembak dengan aparat, KKB pun melakukan pembakaran fasilitas umum antara lain, Gedung SD, Puskesmas, Kantor Kas Bank Papua, Pasar bahkan rumah warga.

Dalam penyerangan ke Puskesmas yang membuat para tenaga kesehatan kocar-kacir menyelamatkan diri. Tiga orang nakes dikabarkan hilang, dan belakangan ditemukan satu diantaranya adalah Gabriella Meilani, ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia dengan tubuh yang penuh luka di dasar jurang tak jauh dari lokasi penyerangan.

Sementara itu rekan mendiang, Kristina Sampe ditemukan dalam kondisi kritis dengan tubuh yang juga dengan penuh luka. Dan satu lagi rekan korban, Geral Sukoi masih dalam pencarian.

Dilansir Bumi Papua, Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan sebanyak 8 tenaga kesehatan berhasil menyelamatkan diri dengan lari ke pos TNI Kiwirok. Dari jumlah tersebut 3 tenaga kesehatan mengalami luka-luka, salah satunya menderita luka memar di wajah dan luka tusuk di kemaluan serta di paha kanan.

Sungguh sangat mengenaskan, mengapa ada orang yang tega melakukan kekejian seperti ini menyerang orang-orang yang tidak bersalah tanpa pandang bulu dan tanpa pilih kasih dan mengatasnamakan kemerdekaan.

Gabriella Meilani, Kristina Sampe dan rekan-rekannya memang orang dari luar Papua tapi mereka datang kesana bukan membawa senjata, bukan membawa peluru dan datang tidak dengan wajah garang apalagi penuh benci.

Gabriella dan Kristina datang ke Kiwirok membawa obat, membawa cinta dan kasih untuk saudaranya yang butuh perawatan dan bantuan medis yang tak bisa kalian berikan, mereka datang dengan wajah penuh senyum kemanusiaan, mereka adalah manusia-manusia yang telah mengganti rasa takutnya dengan cinta dan kasih untuk menyentuh dan mendekap saudaranya yang butuh pertolongannya di tempat dimana banyak orang tidak berani menjejakkan kakinya disana.

Mereka hadir di bumi cendrawasih dengan tujuan yang mulia yaitu untuk memperpendek rentang kendali jangkauan pelayanan kesehatan di daerah terjauh, terisolir dan perbatasan yang selama sekian tahun tidak menerima sentuhan pelayanan kesehatan yang optimal dan memadai, meninggalkan hiruk-pikuk dan gemerlap kota tempat asal mereka yang jauh dari ancaman teror kelompok kriminal bersenjata.

Namun kalian dengan mengatasnamakan kemerdekaan, datang meneror dan menyebar ketakutan bahkan menyiksa dan mengambil nyawa para malaikat tak bersayap itu, apa yang ada dalam doktrin perjuanganmu sehingga mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya kalian junjung tinggi, bukan hanya karena Gabriella dan Kristina adalah perempuan tapi mereka adalah "korps" baju putih yang seharusnya pantang untuk disentuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun