Pada tahun 1990-an, pengadilan menghukum ahli anestesi dan pekerja magang tersebut dengan skorsing satu bulan dan denda yang besar.
Selama berkiprah sebagai atlet profesional, Adams telah mengoleksi 22 caps bersama timnas. Selama bertahun-tahun keluarganya telah membuatnya tetap hidup dengan harapan dia akan bangun, tetapi pada akhirnya itu tidak pernah terjadi.
Yang tetap setia kepada Adams adalah istrinya, Bernadette Adams. Dia telah bersama dan merawat suaminya selama ini. Meskipun Adams tidak dapat berkomunikasi dengannya, namun Adams masih bisa bernapas, merasakan, makan, dan batuk tanpa bantuan siapa pun.
"Orang-orang di Facebook mengatakan dia harus offline ... Tapi dia tidak online! Saya hanya tidak memiliki keberanian untuk berhenti memberinya makanan dan air. Dia memiliki rutinitas normal. Dia bangun jam 7, makan ... Dia mungkin dalam keadaan vegetatif, tapi bisa mendengar dan duduk di kursi roda," kata Bernadette dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Marca.com.
Keteguhan sang istri merawat Adams selama  hampir 40 tahun, dia menolak untuk menggunakan euthanasia dan tetap teguh untuk terus mendukung suaminya dan tidak pernah kehilangan harapan untuk melihat suaminya pulih suatu hari nanti.
Rest in Peace, Jean Pierre Adams