Di Lyab-i Hauz, terdapat pula patung modern Nasreddin, sebuah tokoh dalam cerita rakyat di seluruh dunia Muslim, yang dianggap oleh orang Uzbek sebagai orang Uzbek yang lahir dan tinggal di Bukhara.
***
Saat itu di musim dingin Uzbekistan, kami rombongan dari Jakarta Bersama beewisata di Bukhara dan sempatkan 2x makan siang di Lab-I Hauz dalam bangunan. Sebuah bangunan berarsitektur Islamic yang cantik dengan detail biru khas Uzbekistan.
Ruang bangunan itu memang untuk restoran, Dimana restoran ini sangat terkenal. Selain memamerkan konsep bangunan berarsitektur Islamic, dan difungsikan untuk kuliner yang menyajikan makan2 khas Uzbekistan.
Kami puas dengan pelayanan restoran Lab-I Hauz karena warga Uzbekistan termasuk di Bukhara memang sangat ramah, peduli dan melayani, terutama untukku sebagai pemakaikursi roda,
Walau kota tua Bukhara masih banyak undakan karena heritage, tetapi tanpa diminta, mereka dengan senang hati membantuku untuk mengangkat kursi rodaku dengan aku diatasnya.
Belum lagi, ketika suatu saat itu begitu kami keluar restoran setelah makan siang, anak2 Bukhara mendatangiku karena mereka tertarik untuk melihat, memegang dan mencoba kursi roda elektrikku.
Aku dan teman2 ku rombongan dari Jakarta serta anak2 dan remaja Bukhara yang tertarik untuk melihat, memegang dan mencoba kursi roda elektrikku .....
Aku membiarkan mereka terkagum2 dengan kursi roda elektrikku, memegang serta menekan2 tombol2 yang ada dengan pengawasanku, serta beberapa dari mereka ingin mencobanya, yang tidak mungkin aku kabulkan ......
Begitu menyenangkan berada di dunia local Bukhara dengan anak2 yang cantik2 serta ganteng2 dan sangat ramah serta mereka menghormati kami sebagsai turis di kota mereka.
***
Lalu musim panas bulan Mei 2025 lalu, aku kembali kesini dan mendapatkan Bukhara juga romantic serti musim salju kemarin, dengag romantisme yang berbeda.
Ditemani sahabatku, Zoyir, aku menikmati momen2 romantis sepanjang penyusuranku dan Zoyir di Bukhara selama 1 minggu. Begitu juga ketika Zoyir mengajakku "kencan" makan malam di tepi kolam dengan banyak angsa putih sambil mendengarkan music di restoran Lab-I Hauz.
Sore itu menjelang malam Mei 2025 lalu, kami menyusuri kota tua Bukhara. Suasana nyaman ketika matahari yang sempat membakar tubuh ksmi dengan 43 derajat Celcius sedang tenggelam. Angin sepoi menyapa kami dengan rambut2 ku berterbangan .....