Selain kereta cepat Afrosiyb, di Uzbekistan juga ada kereta cepat yang merupakan warisan era Soviet walau sebagian besar gerbong sudah lebih baru
Jalan jalan di Bukhara tetap sangat menarik. Sempat dikira orang Uyghur karena memakai topi kjas Uzbek dan mampir ke memorial Imam Bukhari
Salah satu bangunan yang menarik untuk dikunjungi di Bukhara adalah Mausoleum Ismail Somoni. Yuk temukan keunikannya
Jalan-jalan pagi di Bukhara tetap mengasyikkan. Selain mampir ke madrasah yang tetap buka di zaman Soviet, juga sempat berbelanja menjadi penglaris
Kota tua Bukhara tetap menarik untuk dijeajah berjalan kaki. Ternyata ada dron dari Tiongkok di langit Bukhara. Yuk lihat!
Makan malam di Bukhara selalu menarik. Selain melon dan semangka, juga ada buah tin yang dalam bahasa Uzbek disebut Anjir
Hamam atau mandi uap merupakan ritual kono sekaligus pengalaman budaya yang sudah berusia ratusan tahun di kawasan Asia Tengah. Yuk intip.
Chor Minor atau Empat Menara merupakan salah satu bangunan ikonik di Bukhara. Yuk ikuti kisah burung bangau dan juga chapan serta patung Lenin di sini
Bukhara merupakan kota di Uzbekistan yang pernah menjadi rumah puluhan ribu kaum Yahudi. Kini yang tinggal hanya sekitgar 200 jiwa saja.
Berkunjung ke Bukhara jangan lupa mampir ke Masusoleum Nakhsabandi
Saat makan malam di Bukhara, kita juga bisa menonton tarian dan peragaan busana sambil mengamati kecantikan gadis-gadis Uzbek.
Jalan-jalan di waktu senja di kota tua Bukhara sangat mengasyikkan, ada hamam tua dan juga tea house yang unik
Masjid Kalon yang dalam Bahasa Persia berarti besar memang luas dan megah. Namun masjid ini juga khas dengan 288 kubah kecilnya.
Menara Kalon merupakan menara yang dibangun pada awal abad XII.. Ternyata menara ini juga luput dari serbuan Mongol pada tahun 1220. Ini lah kisahnya
Salah satu ikon kota Bukhara adalah masjid dengan 40 tiang yaitu Masjid Bolo Hauz yang di depannya ada kolam berbentuk oktagon.
Kisah Abu Nawas sering kita dengar di Indonesia. Di Uzbekistan juga ada tokoh yang mirip, yaitu Khoja Nasseruddin yang patungnya ada di Bukhara
Berkunjung ke Kota Tua Bukhara dan menyaksikan banyak bangunan yang menarik. Salah satunya adalah Pohon Agus yang muncul di buku Titik Nol
Berbelanja memang mengasyikkan, apalagi bila bisa lebih murah dengan menggunakan bahasa lokal. Di Samarkand ternyata bisa pakai bahasa Tajik.
Banyak sekali tokoh-tokoh hebat yang sudah terlupakan oleh zaman. Kisah mereka dianggap kuno dan tidak mewakili semangat kekinian.
Siapa tega kirim SMS: Maaf ya teman, silahkan merayakan natal tetapi jangan harap ucapan selamat dari saya ya, nanti saya berdosa Setelah membaca b