Terutama dengan "malaikan2 pelindungku", yang benar2 sudah Tuhan kirimkan kepadku untuk terus mendampinginku serta menolongku ketika aku membutuhkan bantuan mereka.
Semakin lama aku disana, selama 7 hari aku mengembara di Uxbekistan, semakin jatuh cintalah aku. Romantisme "White Christmas" nya dengan pohon2 cemara yang tertutup salju, merupakan "White Christmas" yang tertinggal.
Keindahan arsitekturlanya yang merupakan perpaduan banyak kultur dan budaya, arsitektur yang benar2 "Arsitektur Islamic". Juga kebersamaan semua teman2 dalam grup tour ini, serta kepedulian mereka semua, itu pun membuat aku luluh lantak untuk sebuah cinta ......
Semakin jauh kami mengembara dan semakin mendekati untuk kembali ke Indonesia, aku semakin banyak berdiskusi dan lobby2ing, untuk kemungkinan2 aku akan sering ke Uzbekistan, hanya sendirian atau bersama2 lagi dengan teman2ku.
Dan seelah itu, aku memutuskan untuk terbang lagi kesana, tahun ini juga, pada bulan Juni 2024, ketika aku merayakan ulang tahunku di umur 55 tahun ......
I love Uzbekistan,
Itu sudah tidak kuragukan lagi. Aku ingin, Uzbekistan menjadi salah satu "rumahku" selain Indonesia, Jepang dan Singapore, Dimana Jepang dan Singapore merupakan "rumahku" dengan seringnya aku kesana berkali2 dan membawa konsep2 baru darisana untuk disabilitas Indonesia.
Sekarang, aku ingin sekali sering ke Uzbekistan dan mengeksplore tentang apa yang ingin aku lakukan, berjuang untuk disabilitas Indonesia. Aku juha ingin menghasilkan banyak inspirasi dan motivasi2 baru.
Semuanya untuk Indonesia,
Semuanya juga untuk Uzbekistan ......
Sekali lagi,Â